“Kemenangan atau kekalahan keduanya akan menimbulkan dampak emosi,” kata staf pelatih bidang pengembangan psikologi atlet Persebaya pada 2017 hingga 2020 tersebut.
Emosi yang muncul itu merupakan hal yang wajar terjadi. Sebab, mereka terlibat langsung dalam drama di lapangan, terlibat langsung dalam nilai yang ada dalam kelompok mereka.
Emosi yang muncul dapat berupa perasaan sedih, senang, bahagia, gelisah, takut, cemas, khawatir, dan berbagai sisi lainnya.
“Yang menjadi persoalan adalah bagaimana masyarakat memiliki edukasi yang tepat terkait dengan pengelolaan emosi. Menang atau kalah itu ada emosinya yang menjadi penentu adalah bagaimana cara meluapkan emosi. Jika berlebihan bisa memunculkan bahaya,” kata Afif.
Pasca tragedi di Kanjuruhan, banyak petisi bahkan tulisan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Bahkan seperti gambaran tempat kejadian perkara yang beredar luas di media, banyak didapatkan tanda-tanda kesedihan, kemarahan, hingga kekecewaan yang disalurkan melalui tulisan oleh para suporter.
Meninjau hal tersebut ternyata terdapat teori personal identity dan social identity yang melekat pada diri suporter.