Namun, jika melihat dari prespektif seekor semut atau serangga, jelas undur-undur sangat mirip dengan singa.
Undur-undur menjadi predator teratas di kalangan serangga. Ia dilengkapi dengan rahang seperti sabit yang memiliki tonjolan tajam.
Selain itu, ia dapat menyuntikkan racun kepada mangsanya untuk gigitan pertama.
Sebagian besar undur-undur umumnya memangsa semut dan juga jangkrik kecil atau serangga merayap lainnya untuk menjadi makanan mereka.
2. Memangsa dengan memakai jebakan
Lubang pasir yang berbentuk kerucut dibuat oleh undur-undur untuk membuat jebakan kepada mangsa.
Pasir yang dipakai harus butiran yang halus dan lunak.
Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, lubang yang dibuat memiliki kedalaman hingga 5 cm dan lebar 2,5 sampai 7,5 cm.
Undur-undur membuat lubang tersebut dengan perutnya yang oval dan abu-abu. Setelah itu, ia bersembunyi di bagian bawah lubangnya sendiri.
Ketika seekor serangga seperti semut masuk ke lubangnya tanpa curiga, undur-undur akan melempar pasir ke semut secara terus menerus untuk menghalanginya pergi ke luar lubang.
Sampai akhirnya, semut yang lelah melarikan diri tersebut jatuh ke dasar lubang dan dimakan oleh undur-undur.
Setelah selesai dimangsa, undur-undur akan memperbaiki lubangnya agar serangga lainnya yang akan menjadi korban selanjutnya tidak akan curiga.
Namun, tak semua undur-undur membuat lubang. Ada beberapa dari mereka yang bersembunyi di lubang pohon, permukaan batu, di dalam pasir, atau di bawah batu.
Mereka mengandalkan getaran tanah untuk menangkap mangsanya yang hendak lewat.
3. Undur-undur berguna untuk kehidupan manusia
Walaupun undur-undur dikenal sebagai predator berbahaya bagi serangga, ini tidak akan menjadi berbahaya bagi manusia.
Malahan mereka menjadi salah satu hewan yang berguna untuk kehidupan manusia.
Dengan bentuknya yang kecil, undur-undur dikenal bisa memakan macam-macam serangga.
Bahkan sampai serangga kecil yang bisa mengusik hidup manusia. Contohnya semut merah yang bisa membuat gatal atau laba-laba kecil.