YOGYAKARTA - Pengadaan seragam di DIY memang mendapat banyak sorotan. Terlebih Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY pernah mengungkapkan sekolah-sekolah di wilayah ini mengantongi untung lebih dari Rp 10 Miliar dalam setiap pengadaan seragam.
Kali ini, gegara persiapan seragam seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kulon Progo mengaku mendapat intimidasi dari pihak sekolah di mana anaknya terdaftar. Bahkan dia juga mengaku sempat disekap.
ASN tersebut adalah Agung Purnomo, lelaki ini juga salah satu wali murid SMA Negeri 1 Wates.
Dia mengaku mendapatkan intimidasi oleh oknum Satpol-PP Kulon Progo dan pihak sekolah usai melancarkan kritik terkait dengan pengadaan seragam sekolah.
Agung mengatakan peristiwa yang menimpanya tersebut bermula ketika dirinya mempertanyakan kualitas seragam yang disediakan oleh sekolah.
Seragam milik anaknya yang didapat dari sekolah ternyata sudah robek, padahal seragam tersebut baru ia terima. Pertanyaannya tersebut muncul karena ia harus menebus seragam tersebut dengan harga yang tidak murah.