5. Hendra Gunawan
Hendra Gunawan merupakan salah satu maestro pelukis Indonesia. Hendra lahir di Bandung, 11 Juni 1918.
Salah satu lukisan karya Hendra berjudul Diponegoro yang Terluka.
Sebagian dari karya Hendra dapat dinikmati di sejumlah museum, seperti Ciputra Heritage Museum hingga Singapore Art Museum.
Ia tergabung dalam Kelompok Lima Bandung bersama empat maestro pelukis lainnya. Mereka adalah Barli Sasmitawinata, Sudarso, Affandi, dan Wahdi Sumanta.
Affandi dan Wahdi Sumanta merupakan guru lukis Hendra. Dalam karya lukisnya, Hendra kerap menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, ia mendapat julukan pelukis rakyat. Hendra meninggal dunia pada 17 Juli 1983.
6. Barli Sasmitawinata
Barli Sasmitawinata merupakan seniman lukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis yang berkontribusi dalam pendidikan seni rupa di Indonesia.
Barli memulai belajar seni pada 1935. Ia belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz di Bandung.
Selain itu, Barli pernah belajar hingga ke luar negeri. Ia juga tergabung dalam Kelompok Lima Bandung, yakni kelompok yang terdiri dari lima maestro pelukis Indonesia.
Di bawah bimbingan Jos Pluimentz, Barli mempelajari beragam teknik melukis. Salah satunya, realis atau naturalis.
Selain belajar dengan Pluimentz, Barli sempat berguru kepada seniman asal Italia, Luigi Nobili. Pada 1992, Museum Barli didirikan untuk memamerkan karya-karyanya.
Bukan hanya di Tanah Air, banyak juga karyanya yang sudah dipamerkan di luar negeri.
7. Agus Djaya
Agus Djaya adalah maestro pelukis Indonesia. Agus lahir dari keluarga bangsawan Banten pada 1 April 1913.
Pendidikan Agus sempat berlanjut ke luar negeri, tepatnya di Akademi Seni Rupa Amsterdam, Belanda.
Selama di luar negeri, ia berkesempatan untuk bertemu seniman kelas dunia, seperti Pablo Picasso dan Salvador Dali.
Agus dianggap sebagai salah satu pionir seni lukis Indonesia yang karya digemari di Jepang.
Sepeti maestro pelukis Indonesia lainnya, Agus tak hanya melakukan pameran di Indonesia, namun juga di luar negeri.
Ia pernah memamerkan karyanya di Galerie Barbison di Paris dan di International Art Gallery di Sydney. Agus Djaya meninggal dunia pada 24 April 1994.
Baca pembahasan mengenai Orang Indonesia yang Diakui Dunia selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/amptag/orang-indonesia
(Natalia Bulan)