Termasuk pendaftar yang paling jauh misalnya dari Papua, dia menuturkan bahwa saat ini pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan yang berada di Yapen dan Bintuni, Papua. Menurutnya, sistem pembelajaran virtual bisa menjangkau jarak jauh dan lebih efisien, serta fleksibel.
“Jadi memang fleksibilitas dan pelayanan SiberMu bisa melintasi sekat-sekat dan keterbatasan yang selama ini, skat dan keterbatasan sudah tidak lagi bermakna,"kata dia.
Selain terus menyempurnakan Learning Management System (LMS) serta dukungan aplikasi untuk pengelolaan layanan administrasi akademik dan kemahasiswaan, SiberMu juga mengembangkan layanan pembelajaran berbasis teknologi immersive : virtual reality (VR), augmented reality (AR) dan mixed reality (XR).
Pemanfaatan teknologi immersive di SiberMu diawali dengan pembangunan kampus virtual. Kampus virtual SiberMu seluas hampir 5 hektar berada dalam sebuah masterplan berkonsep Qibla motherboard – representasi nilai KeIslaman dan Berkemajuan – terdiri dari Masjid, gedung kembar rektorat, beberapa gedung untuk Prodi-prodi, Fakultas, Perpustakaan dan Aula.
(Natalia Bulan)