BRIN Akan Kukuhkan 4 Penelitinya sebagai Profesor Riset

Natalia Bulan, Jurnalis
Selasa 27 September 2022 10:45 WIB
Gedung BRIN/Dok. BRIN
Share :

“Demi mewujudkan milestone ini sungguh tidak mudah, mengingat SDM BRIN berasal dari berbagai macam entitas dengan latar belakang berbeda yang bergabung menjadi satu,” tegasnya.

Handoko mengingatkan kembali, satu tahun perjalanan BRIN menjadi lembaga riset dan inovasi di Indonesia akan terus memiliki tantangan.

Namun yang harus diingat adalah amanah dari Negara kepada tujuan dibentuknya BRIN, yaitu untuk memperbaiki ekosistem riset dan inovasi di Indonesia secara fundamental.

Menurut Handoko, yang terpenting kita harus tetap fokus dalam mengupayakan dan memberdayakan yang ada pada diri kita, baik itu bagi para pelaku litbangjirap: peneliti, perekayasa, pengembangan teknologi nuklir, maupun kelompok-kelompok pendukung aktivitas riset, untuk memberikan yang terbaik memajukan riset dan inovasi di Indonesia.

“Pengalihan SDM Periset ke BRIN diharapkan dapat menjadikan kita lebih bersemangat dan berharap kepada semua SDM mampu membawa BRIN menjadi Lembaga riset yang lebih kuat,” tutur Handoko.

Dikatakan Handoko, dengan dikukuhkannya empat Profesor Riset yang baru merupakan kebanggaan bagi kita semua, sebagai bukti bahwa BRIN pada khususnya memiliki kesinambungan kaderisasi peneliti untuk menghasilkan karya-karya penelitian berkualitas internasional.

“Semoga hal ini bisa menjadikan semangat bagi para periset lainnya, agar kaderisasi serta kompetensi pada kepakaran tertentu tetap terjaga dan berkesinambungan. Kaderisasi ini penting untuk terus menghasilkan hasil penelitian yang berkualitas untuk terus dikembangkan guna mendukung sustainability pembangunan. Seperti harapan Indonesia, harapannya BRIN selalu memiliki terobosan atau inovasi baru untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Handoko.

Sebagai informasi, keempat profesor riset yang dikukuhkan akan memaparkan orasi dibidangnya masing-masing, yakni Anang Hari Kristanto, pakar Bidang Pemuliaan Genetika menyampaikan tentang domestikasi ikan air tawar asli Indonesia ketika beberapa proses domestikasi yang dilakukan dalam upaya menghasilkan jenis ikan budidaya yang baik.

Tantangan dalam domestikasi ikan yang dihadapi yakni menciptakan kit yang dapat mendeteksi secara cepat induk ikan yang siap dipijahkan sehingga dapat lebih efisien dalam pemilihan induk matang gonad dan penggunaan hormon pemijahan.

Angela Mariana Lusiastuti, M.Si. pakar Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan, dalam orasinya tentang inovasi berupa vaksin yang dikembangkan guna untuk budidaya ikan air tawar berkelanjutan, menyampaikan aplikasi vaksinasi pada budidaya ikan air tawar dapat meningkatkan sintasan ikan lebih dari 10%.

Tentu saja dalam hal ini tantangan yang masih harus dilalui kedepannya adalah meminimalkan berkembangnya penyakit dan mengurangi penggunaan antibiotika yang membahayakan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.

Dina Bisara, M.A. pakar Bidang Kesehatan Masyarakat, menyampaikan hasil orasi berupa foto toraks dan tes cepat molekuler (TCM) yang merupakan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penemuan kasus TBC.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya