JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, H. Erick Thohir, B.A., M.B.A. turut meramaikan rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan memberikan kuliah umum yang diselenggarakan pada Sabtu (13/82022) secara daring.
Mengawali kuliah umumnya, Erick Thohir menyampaikan kepada peserta PKKMB UNS bahwa menjalankan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memang baru dimulai. Akan tetapi posisi menjadi mahasiswa ini sudah memulai peran aktif menjadi anggota masyarakat.
“Artinya, mahasiswa baru UNS harus lebih mampu meningkatkan kembali perhatian mengenai apa yang ada di sekitar kita dan Indonesia. Bagaimana perkembangan masa kini, bagaimana mempersiapkan masa depan bangsa kita semua, serta peran yang akan diperjuangkan seterusnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan terkait tema yang diangkat tentang Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Kemandirian Pangan dan Energi melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bahwa pangan dan energi juga menjadi fokus BUMN. Karena seperti yang diketahui saat ini harga pangan, pupuk, dan energi diprediksi akan terus mengalami peningkatan sampai 2030.
“Oleh karena itu, kita perlu mencari solusi dari sekarang. Saat ini BUMN terus membangun ekosistem pangan yang kuat untuk mendukung kedaulatan bangsa Indonesia terhadap kondisi pangan. Seperti melalui program makmur, sebuah ekosistem pangan terintegrasi dari hulu ke hilir. Mulai dari penyedia bibit, pupuk, bantuan permodalan, asuransi kalau sampai gagal panen, dukungan alat teknologi pertanian, hingga membeli hasil dari panen tersebut. Saat ini sudah mencapai 148 ribu hektar, akan ditargetkan menjadi 200 ribu hektar dan melibatkan ratusan ribu petani Indonesia,” jelas Erick Thohir.
Erick Thohir juga menambahkan, untuk saat ini komunitas yang baru difokuskan ada 4. Yakni jagung, padi, tebu, dan sawit. Dari data-data yang diterimanya sudah terlihat bagaimana produktivitas panen di Indonesia bisa meningkat hingga 35%, dan yang paling penting para petani pendapatannya naik hingga 45%.
“Artinya, kita jangan selalu memposisikan petani kita miskin. Petani kita harus kita tingkatkan pendapatannya. Agar mereka menjadi keluarga yang sejahtera. Dan ini adalah pondasi penting bagi kita sebagai negara yang penduduknya sangat besar,” pungkasnya.