Namun, setelah pembelajaran di SD berjalan normal, pihaknya pun terpaksa mengubah perpustakaan menjadi ruangan kelas sehingga siswa SMP bisa tetap belajar.
"Karena SD sekarang sudah full day dan pulangnya jam 3, apakah kita harus masuk jam 3 dan pulang jam 8? Kesannya tidak layak, ya" jelas Winahti Cahyoni.
"Karena itu kami mengambil solusi, ruang perpustakaan kami gunakan menjadi kelas 7 yang alhamdulillah kelas 7 siswanya bertambah tahun ini daripada tahun kemarin itu delapan orang, sekarang alhamdulillah sudah menjadi 14 orang. Kelas 8, delapan orang, dan kelas 9, delapan orang," tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa para siswanya tidak mengeluh dengan kondisi seperti itu, namun pihaknya tetap merasa miris.
Dengan kondisi kelas yang berdempetan, kegiatan belajar mengajar tetap belajar tetap berjalan kondusif.
Winahti Cahyoni berharap Disdik Kota Bandung dapat membantu memberi solusi untuk para siswanya sehingga mereka bisa mendapatkan sarana dan fasilitas belajar yang layak seperti sekolah pada umumnya.
(Natalia Bulan)