SURABAYA - Melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbentuk kincir angin, Universitas Airlangga (Unair) turut andil dalam mengatasi krisis energi yang dihadapi masyarakat saat ini.
Direktur Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan (LKKL) Unair, Dr Karnaji SSos., MSi., adalah penggagas pembuatan kincir angin tersebut.
Karnaji dan tim membutuhkan setidaknya waktu satu bulan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Dikutip dari laman resminya, teknologi tersebut menggunakan kincir horisontal tipe savonius yang dapat mengikuti kemana pun arah angin akan datang.
“Kincir angin merupakan salah satu energi terbarukan yang sedang berkembang pesat. Salah satu manfaatnya adalah dapat mengurangi ketergantungan energi fosil (minyak bumi, Red) yang semakin menipis cadangannya. Selain itu, penggunaan kincir angin juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca,” terang Karnaji.
Proses alam memerlukan kurun waktu yang sangat lama untuk dapat kembali menyediakan energi fosil.