Pada IRC ini masing masing tim berkompetisi dalam dua sublomba, yaitu Design & Documentation dan Autonomy Challenge.
Lebih lanjut, mahasiswa yang kerap disapa Fatah ini memaparkan, pada sublomba Design & Documentation, peserta ditantang untuk membuat Technical Design Report mengenai kapal buatannya dan Competition Strategy yang dibagikan di YouTube.
“Sedangkan sublomba Autonomy Challenge menantang kapal peserta untuk menjalankan berbagai misi seperti Navigation Channel, Avoid the Crowds, Find a Seat at the Show, Snack Run, Skeeball Game, dan Water Blast,” terangnya.
Tim Barunastra ITS yang berdiri sejak 2012 ini berhasil menyabet Juara I pada kedua sublomba tersebut. Tim Barunastra ITS menjadi satu-satunya tim yang berhasil menyelesaikan semua misi pada Autonomy Challenge. “Dengan begitu, Tim Barunastra ITS berhasil meraih titel Juara Umum pada IRC 2022 ini,” tandas mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini dengan bangga.
Menurut Fatah, keberhasilan tersebut tidak luput dari inovasi yang dikembangkan oleh Tim Barunastra ITS.
Dengan kapal Nala Theseus-nya, Barunastra mengusung konsep modularity sehingga dapat menampung banyak muatan di atas kapal.
Konsep ini juga mempunyai prinsip desain yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul).
“Sehingga dapat dimodifikasi, diganti, atau ditukar secara independen dengan modul lainnya,” beber Fatah.
Selain itu, Tim Barunastra ITS juga mengembangkan sistem watertight hull yang membuat hull kapal Nala Theseus kedap air untuk keamanan komponen elektrikal di dalamnya.
“Inovasi ini dibuat karena pada tahun sebelumnya kapal buatan Barunastra ITS sempat mengalami kebocoran sehingga menyebabkan kerusakan komponen elektrikal,” terang Fatah lagi.