Sebab Umum dan Khusus Perang Diponegoro, Pergolakan Besar Hadapi Belanda

Natalia Bulan, Jurnalis
Kamis 23 Juni 2022 06:08 WIB
Sebab umum dan khusus Perang Diponegoro
Share :

Melalui Perjanjian Gianti tahun 1755, Kerajaan Mataram dipecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Ngayogyakarta.

Lalu Perjanjian Salatiga di tahun 1757, muncul kekuasaan baru yang disebut Mangkunegaran dan pada tahun 1813 muncul kekusaan Pakualam.

 

2. Belanda ikut campur

 

Belanda ikut campur dalam urusan pemerintahan dan pengangkatan raja pengganti.

Campur tangan mereka amat dalam mengenai penggantian tahta yang dilaksanakan oleh mereka.

Demikian pula mengenai pengangkatan birokrasi kerajaan. Musalnya pengangkatan beberapa pegawai yang ditugaskan untuk memungut pajak.

 

3. Kaum bangsawan dirugikan

 

Kaum bangsawan merasa rugi karena sebagian besar sumber penghasilannya diambil alih oleh Belanda.

Mereka dilarang menyewakan tanah bahkan diambil alih haknya.

 

4. Adat istiadat keraton yang semakin rusak

Pengaruh Belanda di Keraton semakin besar. Adat kebiasaan Keraton Yogyakarta seperti menyajikan sirih bagi Sultan bagi pembesar Belanda yang menghadap Sultan dihapuskan.

Pembesar-pembesar Belanda duduk sejajar dengan sultan. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah masuknya minuman keras ke keraton dan beredar di kalangan rakyat.

5. Penderitaan rakyat yang makin panjang

Rakyat makin menderita akibat dari berbagai macam pajak.

Ada banyak pajak yang dibebankan ke rakyat seperti pejongket (pajak pindah rumah), kering aji (pajak tanah), pengawang-awang (pajak halaman - perkarangan), pajigar (pajak ternak), pencumpling (pajak jumlah pintu), penyongket (pajak pindah nama), bekti (pajak menyewa tanah atau menerima jabatan).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya