Gubernur Khofifah Dorong Alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Situbondo Perkuat Ekonomi Digital

Lukman Hakim, Jurnalis
Sabtu 11 Juni 2022 17:26 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa/Lukman Hakim
Share :

SITUBONDO - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri pembukaan Musyawarah Besar (Musbes) x Iatan Santri Alumni Salafiyah Shafi'iyah (IKSASS) di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Ibrahimy, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus Situbondo.

Di hadapan ribuan alumni dan santri, Khofifah menawarkan program pemberdayaan ekonomi dengan penguatan ekonomi digital. Saat ini Pemprov Jatim kerjasama dengan Shopee melalui Kampus UMKM Shopee di Malang yang dapat dimanfaatkan oleh para alumni dan santri Ponpes Salafiyah Syafi'iyah yang tergabung dalam IKSASS secara gratis. Menurutnya, ini berkenaan dengan peran ekonomi pesantren dalam mewarnai peradaban dunia.

"Sekarang Pemprov Jatim bekerjasama dengan Shopee telah memiliki Kampus UMKM Shopee di Malang dan itu free atau gratis. Silakan IKSASS mengirimkan satu angkatan terdiri dari 40 orang yang akan menjalani pelatihan selama tiga bulan. Formatnya dengan menguatkan ekonomi digital berbasis UMKM," tutur Khofifah, Jumat (10/6/2022).

Khofifah menjelaskan bahwa di dalam program Kampus UMKM Shopee, nantinya para peserta mendapat berbagai macam pelatihan yang kurikulumnya telah disiapkan oleh Shopee. Mulai dari pelatihan Business 101, cara memotret barang yang baik untuk tujuan digital market, hingga cara pemasaran Live Streaming yang semuanya diberikan secara gratis. "Misalnya IKSASS akan mengirimkan tim, belajar proses pemasaran. Insya Allah selesai itu akan bisa masuk pada jaringan Shopee yang punya pasar di 38 negara di dunia," ujarnya.

Orang pertama di Jatim itu mengaku optimistis bahwa melalui Musbes ke-10 kali ini, bisa menjadi momen untuk menggali seluruh potensi yang dimiliki oleh pesantren. Pesantren Salafiyah Syafi'iyah telah berumur lebih satu abad. "Para pendiri dan pengasuh telah banyak mengajarkan dan mencontohkan berbagai kegiatan ekonomi memberseiringi kegiatan pendidikan agama dan dakwah di pesantren yang saat ini telah berjejaring di seluruh wilayah Indonesia dan berbagai negara lain," katanya.

Khofifah menceritakan, pesantren yang berdiri pada tahun 1914 M oleh KHR. Syamsul Arifin ini, tercatat telah menjadi saksi sejarah dalam perjuangan Islam dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pendirian pesantren sendiri menjadi tonggak peradaban baru, sebagai Pembawa Peradaban Akhlakul karimah di Bumi Majapahit.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya