Sidang disertasi itu dihadiri oleh 3 oponent dari beragam kampus yang memiliki kepakaran di tema yang sama, Professor Shesterina Alla Michailovna, Head of the Department of Television and Radio Journalism of the Federal State Budgetary Educational Institution of Higher Education "Voronezh State University".
Kemudian Professor Ilchenko Sergey Nikolaevich, Professor of the Institute "Higher School of Journalism and Mass Communications", Federal State Budgetary Educational Institution of Higher Education "St. Petersburg State University".
Lalu Professor Manoilo Andrey Viktorovich, Professor of the Department of Russian Politics, Faculty of Political Science, Federal State Budgetary Educational Institution of Higher Education "Moscow State University named after M. V. Lomonosov". Selain itu hadir juga Doktor Victor Sumsky Direktur ASEAN Studies, MGIMO University.
Baca juga: Habib Rizieq Berdakwah di Rutan, Pengacara: Disertasi Beliau Selesai, dan Ajari Napi Mengaji
Selama 4 tahun berkuliah S3 plus 1 tahun belajar bahasa Rusia, Munadhil Abdul Muqsith atau yang lebih sering disapa Munadhil berhasil mempublikasikan lebih dari 40 artikel ilmiah di berbagai index jurnal.
Ia juga menjabat Ketua ICMI MPW Federasi Rusia sejak 2020. Selain itu ia bersama rekan-rekan S3 di Rusia mendirikan pusat kajian Rusia dan Eropa timur bernama Eurasian Researcher Scholars (ERS) Institute. Di sana, dirinya didaulat sebagai direktur bidang kajian.
Baca juga: Dikerjakan di Dalam Penjara, Disertasi Habib Rizieq Sudah 60 Persen
Selama berkuliah, Munadhil mendapatkan banyak tantangan alam besar selama di Rusia mulai dari Pandemi Covid-19 lalu perang Rusia-Ukraina. “Masya Allah luar bisa sekali proses sampai bisa mendapatkan 2 ijazah ini. (Akancania Aspirantura dan Kandidat Nauk),” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa selain tantangan alam, terdapat pula tantangan finansial karena beasiswa pemerintah Rusia hanya berupa gratis biaya perkuliahan tapi living cost di tanggung sendiri.