Dengan memaksa diri untuk belajar akhirnya terasa nikmat karena setiap hari menjumpai materi-materi baru yang sebelumnya dirasa sukar, tetapi ketika sudah paham bisa menjawab soal-soal prediksi UTBK secara lebih mudah dari sebelumnya.
Riswanto mengatakan, pada awalnya dia menyarankan pada anaknya untuk mengambil PTN yang dekat dengan tempat tinggalnya yaitu di Purwokerto. Akhirnya dia dan Daryati mengizinkan anak gadisnya untuk kuliah di tempat yang diinginkan.
Qotrun Nada merasa lega dengan keputusan orang tuanya ini karena dapat mewujudkan keinginannya menjadi guru sosiologi. Setelah mencari PTN yang memiliki prodi pendidikan sosiologi akhirnya ketemu PTN terdekat yang menyelenggarakannya adalah UNY.
Dia makin memantapkan pilihan pertama SBMPTN-nya di Pendidikan Sosiologi UNY dan pilihan kedua di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed. “Apa pun hasilnya itulah yang terbaik untuk Qotrun, inilah jalan rezekinya. Saya bersyukur anak saya diterima di UNY” ungkap Daryati.
Saat ditanya kiat-kiatnya bisa lolos SBMPTN, gadis kelahiran Cilacap 28 Oktober 2002 itu mengatakan bahwa yang utama adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Pukul 05.00-07.00 pagi Qotrun belajar materi yang mudah terlebih dahulu atau hanya sekedar mengulas materi belajar semalam.