JAKARTA - Apakah kamu mengenal seorang anak atau remaja yang sangat pintar namun nakal? Atau mungkin pernah menonton film mengenai anak yang sangat pintar namun drop out dari sekolah karena melakukan kenakalan. Lalu apakah benar kalau anak yang pintar ini cenderung nakal?
Ada istilah yang disebut dengan gifted delinquents yaitu anak-anak yang berbakat tetapi sering melakukan kenakalan. Adapun anak gifted yaitu anak yang memiliki prestasi atau bakat dalam hal kecerdasan secara umum, kreativitas, maupun bidang tertentu. Anak-anak gifted ini biasanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Hal ini ditunjukkan oleh skor IQ yang lebih tinggi dibandingkan anak seusianya.
Kenakalan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak gifted ini mulai dari berkelahi di sekolah, kabur dari rumah, membangkang, atau bolos sekolah. Sementara anak gifted yang memasuki usia remaja sering kali melakukan kenakalan seperti melakukan vandalisme atau perusakan fasilitas umum, pulang larut melebihi jam malam, atau merokok di bawah umur.
Apa yang membuat anak gifted cenderung nakal?
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa anak gifted lebih sensitif terhadap stimulus atau rangsangan dari lingkungan. Anak gifted lebih rentan karena mereka berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya. Hal ini membuat mereka jadi merasa tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Ada juga peneliti yang mengemukakan kalau anak berbakat lebih mampu mengatasi hambatan di lingkungan. Hal ini karena mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan akan konsekuensi dari perilaku mereka. Anak gifted lebih mudah dalam belajar hal baru yang membuatnya punya pengetahuan yang cukup luas dibandingkan anak seusianya. Mereka cenderung cepat bosan sehingga malas mengerjakan tugas sekolah dan bolos sekolah.
Sebuah contoh kasus misalnya, seorang anak gifted bisa menjawab semua pertanyaan guru tetapi tidak mau menulis. Ia tidak mau mengerjakan PR sehingga tertinggal kelas. Diketahui hal tersebut karena ia merasa bosan dan berpikir “buat apa capek-capek menulis kalau ibu guru tahu aku bisa menjawabnya?”