TORAJA UTARA - Ratusan siswa sekolah dasar (SD) di Toraja Utara, Sulawesi Selatan terpaksa bertaruh nyawa melewati jembatan yang sudah nyaris putus setiap harinya demi menuntut ilmu dan menggapai cita-cita. Jembatan bambu tersebut adalah satu-satunya akses utama menuju ke sekolah.
Setiap harinya ratusan siswa SDN 6 Balusu yang berada di Lembang Lilikira’ Ao Gading, Kecamatan Balusu, Toraja Utara terpaksa bertarung nyawa menantang maut untuk ke sekolah menuntut ilmu. Jembatan utama yang terbuat dari bambu rusak parah dan nyaris putus.
Setiap pagi dan siang hari saat para siswa pergi dan pulang sekolah, mereka harus melewati tumpukan bambu yang dibuat menjadi jembatan. Kondisi jembatan yang rusak dan nyaris putus tersebut membuat kaki-kaki kecil mereka sangat berhati-hati ketika melintas di atas jembatan bamboo karena sangat membahayakan nyawa.
Baca juga: Viral Siswa SD Melintasi Jembatan Bambu yang Rusak Parah Demi Bersekolah
Situasi semakin menyedihkan saat air sungai banjir dan meluap yang membuat ratusan siswa dan guru terpaksa harus diliburkan karena sangat membahayakan nyawa. Apalagi kondisi jembatan bambu yang sudah rusak dan nyaris putus.
Baca juga: Sekolah Nyaris Ambruk, Siswa SD Tetap Semangat Belajar
Siswa dan guru berharap jembatan bambu yang menjadi akses penghubung mereka ke sekolah mendapat perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Toraja Utara sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik.
Diketahui sudah setahun lamanya kondisi menyedihkan ini dialami oleh 115 siswa bersama dengan delapan guru yang mengajar di SDN 6 Balusu. Meskipun saat menuju dan pulang dari sekolah mereka harus melewati jembatan bambu yang rusak parah dan nyaris putus tersebut, namun hal itu tidak menyurutkan semangat para siswa menuntut ilmu dan guru demi mencerdaskan anak bangsa.
(Susi Susanti)