Ki Hajar Dewantara
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang bernama asli Suwardi Suryaningrat ini sempat mengenyam pendidikan di sekolah kedokteran STOVIA di Jakarta dari tahun 1905 hingga 1910. Namun, karena sempat jatuh sakit dan harus tinggal kelas, beasiswa yang diterimanya saat mengenyam pendidikan di sana pun dicabut.
Setelahnya, ia menjadi jurnalis dan bergabung dengan berbagai organisasi pergerakan nasional. Sebut saja Budi Oetomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij. Disini, ia bertemu dengan rekan seperjuangannya yang kemudian dijuluki Tiga Serangkai.
Ketika diasingkan ke Belanda, ia masih rutin menulis untuk berbagai surat kabar Belanda. Berkat pengaruh Tiga Serangkai, himpunan mahasiswa di Belanda yang bernama Indische Verseeniging mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. setelah kembali ke Indonesia, ia dan kawan-kawannya mendirikan National Onderwijs Institut Taman Siswa di Yogyakarta pada 3 Juli 1922.
*dilansir dari berbagai sumber,
Andin Danaryati/Litbang MPI
(Widi Agustian)