JAKARTA - Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, keterlibatan swasta di dunia riset Indonesia masih sangat kecil, tidak seperti negara maju.
"Dominasi keterlibatan riset di Indonesia masih berada di pemerintah yakni sebesar 80% dan swasta hanya 20%,” sebutnya.
Sedangkan kondisi riset di global, jelas handoko, malah sebaliknya yakni 80% peran swasta dan sisanya peran pemerintah. Sehingga, BRIN hadir dengan target besarnya mengubah komposisi keterlibatan riset di Indonesia.
“Bila dibandingkan dengan negara tetangga terdekat Indonesia, yakni Malaysia, dominasi pemerintah sudah berada pada angka 75% dan 25% dari swasta. Kondisi ini sedikit lebih baik diatas Indonesia,” ujarnya.
Untuk mewujudkan target itulah, BRIN telah mengintegrasikan lembaga/kementerian penelitian yakni LIPI, BATAN, LAPAN, BPPT, dan Kementerian Ristek sejak 1 September 2021.
Baca juga: Erick Thohir Minta Direksi BUMN Kembalikan Riset di Kampus
"Saat ini BRIN sedang berproses untuk mengintegrasikan lembaga riset di bawah koordinasi Kementerian," tambah Handoko.
Handoko menjelaskan bahwa sebagai lembaga penelitian yang terintegrasi, BRIN berupaya untuk melakukan perbaikan ekosistem riset dan inovasi.
Baca juga: Maksimalkan Riset di Kampus, Kemendikbudristek Buka Program Riset Keilmuan
“Upaya perbaikan Ekosistem Riset dan Inovasi bertujuan menyelesaikan masalah fundamental riset Indonesia, yakni critical mass yang masih rendah, terkait dengan sumber daya manusia, infrastruktur maupun anggaran. Hal ini harus dilakukan karena sektor riset merupakan sektor yang membutuhkan biaya tinggi dan memiliki risiko tinggi,” ungkapnya.