JAKARTA – Tim International Genetically Engineered Machine (iGEM) Universitas Indonesia (UI) 2021 menghadirkan sebuah alternatif terapi untuk infeksi H. pylori. Mengusung judul Helicostrike, proyek ini berfokus merancang bakteri E. coli yang dapat menghancurkan biofilm (benteng pelindung) H. pylori dan membunuhnya.
Diketahui, H. pylori merupakan bakteri patogen yang mendiami lambung pada hampir separuh penduduk dunia. Di Indonesia, berdasarkan penelitian Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD–KGEH, MMB, FINASIM, FACP, peneliti utama H. pylori study group Indonesia yang juga merupakan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebanyak 1 dari 5 orang terinfeksi H. pylori. Lebih lanjut, kejadian infeksi kuman ini ditemukan lebih tinggi pada etnis Bugis, Batak, dan Papua. Penelitian Ari juga menunjukkan resistensi antibiotik pada infeksi H. pylori di Indonesia mencapai lebih dari 40%.
“Kami memodifikasi bakteri E.coli melalui rekayasa genetika untuk dapat membunuh bakteri H. pylori, penyebab tukak lambung, gastritis kronik, hingga kanker lambung yang setiap tahunnya mengakibatkan lebih dari 700 ribu kematian. Helicostrike juga merupakan salah satu upaya mengatasi resistensi antibiotik yang mulai mengkhawatirkan dalam terapi H. pylori konvensional karena hadirnya biofilm,” ujar Kevin Tjoa selaku Ketua Tim iGEM UI 2021.
Baca juga: Mahasiswa FTUI Berhasil Raih 3 Gelar Kompetisi Net Zero Healthy Building
Rancang desain ini juga ditujukan untuk bersifat lebih nyaman untuk pasien. “Kami mengupayakan jika Helicostrike sudah menjadi produk, produk ini dapat dikonsumsi dalam bentuk yoghurt sehingga lebih mudah, enak, dan nyaman dikonsumsi dibandingkan obat pada umumnya, tetapi tetap memiliki efektifitas yang tinggi,” ujar Kevin menambahkan.
Baca juga: UI Apresiasi Terbitnya Permendikbud Ristek tentang PPKS