JAKARTA- Indonesia diketahui terletak di antara ring of fire atau cincin api yang membentang dari Nusa Tenggara, Jawa, Bali hingga Sumatera. Oleh karena itu, harus siap menghadapi segala macam risiko bencana.
(Baca juga: Gempa Berkekuatan M5,4 Guncang Bengkulu)
Hal ini dapat dilakukan dengan membangun budaya literasi tentang kebencanaan. Untuk itu, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) R.I. memberikan dukungan kepada Arsip Nasional RI (ANRI) yang membangun Pusat Studi Arsip Kebencanaan di Aceh. Pusat studi ini dibangun untuk memberikan sarana edukasi bagi masyarakat terkait literasi kebencanaan.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, kehadiran Pusat Studi Arsip Kebencanaan mendorong berbagai pihak untuk menyiapkan referensi pengetahuan terkait bencana. Selain itu, sebagai jalan menjelaskan kepada masyarakat tentang potensi bencana yang bisa menjadi pembelajaran bagi dunia.
(Baca juga: Perpusnas-Kemenag Luncurkan Portal Web Kepustakaan Keagamaan)
“Di Perpustakaan Nasional banyak sekali naskah yang menjelaskan tentang kebencanaan ini. Yang paling penting bagaimana masyarakat dapat mendapatkan pelajaran serta edukasi tentang gejala bencana alam, khususnya,” katanya pada seminar Menuju Pusat Studi Arsip Kebencanaan Dunia, Minggu (24/10/2021).
Bahan pustaka terkait kebencanaan yang dimiliki Perpusnas terdiri dari beragam koleksi, seperti manuskrip, buku langka, buku elektronik, artikel, dan surat kabar. Dia menyebutkan, beberapa di antaranya adalah naskah Bugis (Kutika), naskah Melayu, naskah Jawa (Palilindon, Pararaton, Babad Momana dan Sengkala) yang berisi cerita bencana di masa lalu.
Syarif melanjutkan, hal yang paling utama dalam menyadarkan masyarakat tentang kesadaran bencana adalah dengan menulis atau membukukan setiap kejadian terkait bencana.
“Penulisan terus dilakukan dari gejala-gejala alam yang terjadi sehingga menambah banyak referensi. Karena masih sulit menemui buku-buku yang memang berkualitas di bidang itu. Secara itu berkaitan dengan kemampuan bangsa kita untuk mempersiapkan peralatan terkait pengendalian berbagai bencana yang mungkin timbul,” jelasnya.
Sebelumnya pada Kamis (21/10/2021), Kepala Perpusnas, Kepala ANRI Imam Gunarto, dan Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana meresmikan Pusat Studi Arsip Kebencanaan.