Kisah Haru David Fatoni, Anak Tukang Pijit yang Gagal Secaba Malah Lulus Akmil

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Selasa 28 September 2021 09:05 WIB
Tangkapan layar media sosial
Share :

JAKARTA – Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, kalimat motivasi ini patut disandangkan kepada M David Fatoni. Gagal masuk Sekolah Calon Bintara (Secaba) TNI AD tak menyurutkan semangat David mencoba, dia pun kembali mengikuti tes namun kembali nasib tidak berpihak kepadanya menjadi prajurit bintara TNI AD.

(Baca juga: Terungkap! Sebelum Pembunuhan, Yosef Ribut dengan Amalia soal Motor Nmax)

Di sebuah kesempatan, David kembali ingin mewujudkan mimpinya menjadi seorang prajurit TNI. Kali ini, dia memilih masuk Akademi Militer (Akmil). Setelah melewati beragam lika-liku panjang dan tes yang tidak mudah masuk di Akmil, akhirnya David bisa masuk pendidikan di Lembah Tidar.

Awal ketertarikannya di militer, karena sejak kecil, David melihat prajurit TNI di dekat rumahnya yang berdekatan dengan Koramil 0826/06 Pademawu.  Dia melihat para tentara bertugas sangat gagah, berwibawa dan dihargai oleh banyak orang.

"Dari situlah hal yang tumbuh dalam hati saya untuk menjadi seorang tentara itu muncul," tutur David dalam video TNI AD dikutip, Senin (27/9/2021).

(Baca juga: Eks Jenderal Kopassus Calon Kuat Pengganti Azis Syamsuddin)

Namun, kondisi ekonomi keluarganya kurang baik. Saat kecil, dia harus terbiasa berlindung di rumah kecil yang letaknya ada di tengah sawah. Baik depan maupun belakang rumahnya adalah kandang ayam. Bahkan jika banjir rumah terendam dan berlumpur.

Ayah David adalah seorang tukang pijat. Cibiran dan ejekan kerap datang ketika David mengemukakan mimpinya hendak menjadi seorang Taruna Akmil. Tak ambil pusing, David tetap percaya atas apa yang akan dicapainya di kemudian hari dan menjadikan hal itu sebagai pelecut semangatnya.

Bapak saya ini adalah tukang pijat, ada seseorang yang mencibir dan menghina saya ketika saya ingin menjadi taruna, mungkin karena kondisi ekonomi yang dikatakan sederhana dan saya dari kalangan orang yang biasa aja. Tapi semangat saya tetap ada untuk menjadi seorang taruna. Cibiran dan cemohan orang saya jadikan bahan motivasi," ungkapnya.

Butuh waktu tujuh tahun untuk David bisa hidup di rumah yang layak. Semua itu didapat lantaran kedua orangtuanya terus-menerus menabung.

"Saya bersyukur sekali mempunyai orangtua yang sebaik dan setegar beliau dalam mendidik saya sampai saya dapat sukses seperti sekarang ini," jelasnya.

Sejak kecil, tepatnya saat masih kelas 6 SD, dirinya sudah gemar dengan olahraga atletik. Mula-mula hanya ikut lomba lari di tingkat kecamatan, namun berhasil menyabet juara 3 ketika itu.

Menginjak bangku SMP, bakatnya mulai tercium oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Pamekasan, Madura. Sebulan setelah dilatih, David langsung unjuk gigi dengan mempersembahkan gelar juara tingkat kabupaten.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya