Talenta Digital Indonesia Perlu Bantu Akselerasi UMKM Go Digital Songsong Society 5.0

Tim Okezone, Jurnalis
Senin 27 September 2021 19:40 WIB
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra Mukhamad Najib. (Ist)
Share :

JAKARTA – Menyongsong Society 5.0 manusia Indonesia harus lebih kreatif dan solutif dalam memandang berbagai hal. Transformasi digital sudah terjadi besar-besaran, jangan sampai digitalisasi mereduksi nilai kemanusiaan. Teknologi tetap harus tunduk pada manusia. Itu karena teknologi hakikatnya adalah alat bantu manusia agar bisa menjadi lebih baik. Jadi bukan sebaliknya, manusia diperbudak oleh teknologi.

Hal tersebut terungkap pada kuliah umum yang disampaikan Mukhamad Najib selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra di depan 300 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada Senin (27/9/2021).

Menurut Najib, Society 5.0 adalah inisiatif Jepang untuk menawarkan suatu bentuk masyarakat baru yang lebih berpusat pada manusia (human centered). Revolusi Industry 4.0 selama ini dianggap telah mendegradasi nilai kemanusia, di mana manusia asyik sendiri dengan dirinya dan internet.

“Banyak manusia memiliki banyak identitas kepribadian dengan era digital saat ini, yaitu kepribadian di dunia maya dan kepribadian dunia nyata. Dan keduanya bisa sangat berbeda, sehingga manusia kehilangan kepribadiannya yang autentik,” ucap Najib, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Digitalisasi tentu sangat penting karena hal itu terbukti dapat mempermudah kehidupan. Akses pasar bisa semakin terbuka dengan digitalisasi, proses produksi dan operasi menjadi lebih efisien, dan penggunaan sumber daya manusia bisa diminimalkan. Bahkan pada banyak pekerjaan, manusia sudah digantikan oleh mesin dan robot. Persoalannya adalah manusia bukanlah sekadar alat produksi, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki jiwa dan butuh untuk berinteraksi dengan banyak manusia lain.

Baca Juga : Atdikbud Canberra Dorong Mahasiswa Jadi Pelopor Digitalisasi Pertanian

Berbicara dalam kuliah umum secara daring bertema, “transformasi manajemen bisnis berdaya saing global di era society 5.0”, Najib menjelaskan Society 5.0 menempatkan manusia di atas teknologi, sehingga pembangunan teknologi bukanlah sekedar untuk gagah-gagahan, sekedar untuk unjuk kekuatan, tapi bagaimana teknologi benar-benar dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

“Dengan teknologi digital manusia dapat menjadi lebih produktif, namun setelah itu, yang terpenting juga adalah apakah produktivitasnya itu dapat lebih membahagiakan manusia sendiri? Saat ini kita menyaksikan di Jepang, kemajuan teknologi melahirkan produktivitas dan kemakmuran namun masyarakat Jepang justru menjadi masyarakat yang paling tidak bahagia di dunia. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu ada yang kurang pas dalam interaksi manusia dengan teknologi,” tutur Najib.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya