Menurut mahasiswa kelahiran Trenggalek ini, sebelumnya telah ada gagasan serupa terkait penelitian ini, di antaranya adalah pelampung dan sarung tangan pelacak lokasi. Namun bedanya adalah, inovasi mereka telah dilengkapi dengan GPS dan pulse sensor yang kemudian dikemas dalam bentuk jaket.
Berkat ide cemerlang ini, tim mereka berhasil meraih medali perak dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021. Mengusung tajuk SACKER (Smart Jacket for Hiker): GPS and Pulse Sensor – Based Smart Jacket to Monitoring Track and Condition of Hiker, mereka berhasil merampungkan penelitian selama dua bulan berkat bimbingan dosen Teknik Mesin ITS, Ari Kurniawan Saputra ST MT.
Para juri, timpal Talia, banyak memberikan komentar positif dan menawarkan bantuan untuk realisasi alat ke depannya.
“Menurut mereka, inovasi kami cukup menarik dan dapat direalisasikan meski membutuhkan biaya tambahan untuk memperluas range dari modul transceiver pada alat,” jelas mahasiswi angkatan 2019 tersebut.
Meski begitu, Talia dan tim merasa masih belum dapat melakukan penyusunan prototype beserta pengujiannya, mengingat penelitian mereka saat ini hanya berbentuk paper. Ke depan, dirinya berharap pandemi ini bisa segera berlalu sehingga gagasan ini dapat lebih mudah untuk dikembangkan.
“Selain itu, kami juga berharap agar SACKER dapat terealisasikan dan diterima oleh banyak orang,” pungkasnya. (din)
(Rani Hardjanti)