JAKARTA- Program Bangkit 2021 merupakan program akademi karir teknis didesain melalui kolaborasi sejumlah pihak. Adapun pihak pihak yang terlibat dalam program ini yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.
Nah untuk mewujudkan Kampus Merdeka, tahun ini program Bangkit akan melibatkan 3.000 mahasiswa terpilih.
“Jangan sia-siakan kesempatan ini dan ikuti program sampai selesai. Yang penting bukan hanya sekadar dapat sertifikatnya tapi kompetensi yang adik-adik peroleh selama mengikuti program ini,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Nizam di sela-sela peluncuran program melalui daring, di Jakarta Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Pejuang SNMPTN 2021, Ini Tips dan Trik Agar Lolos Pendaftaran
Mengingat, saat ini begitu pesatnya perkembangan teknologi, maka dalam tahun-tahun ke depan saat lulusan perguruan tinggi yang akan menghadapi ‘dunia’ baru harus menyiapkan diri dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Oleh karenanya, Nizam mengajak semua pihak untuk melakukan akselerasi agar start-up digital dari dalam negeri yang berbasis teknologi dan inovasi dari perguruan tinggi terus tumbuh dan berkembang.
Di samping kurikulum machine learning, Program Bangkit juga akan menawarkan dua topik pembelajaran lainnya agar mahasiswa siap berkarir di bidang teknologi. Kedua topik tersebut adalah pemrograman dengan pengembangan android dan dasar-dasar Cloud yang berfokus pada Google Cloud Platform.
Di mana, pada setiap jalur pembelajaran, peserta juga akan belajar tentang keterampilan penting yang berguna untuk mengembangkan karir masa depan mereka, seperti design thinking, kepemimpinan, komunikasi, keterampilan presentasi. “Adik-adik juga akan didampingi oleh para coach untuk mengembangkan karir adik-adik sekalian,” lanjut Nizam.
Baca Juga: Fawwaz Ghazy, Siswa SMA Pradita Dirgantara Berhasil Masuk University of Chicago AS
Tercatat, jumlah pendaftar tahun ini hampir menyentuh angka 28.000 orang dari 500 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, para pendaftar menempuh proses seleksi yang ketat hingga akhirnya didapat 3.000 mahasiswa terpilih yang berkesempatan untuk mengikuti program. Dari para pendaftar, 30% di antaranya adalah perempuan dan sekitar 29% berasal dari latar belakang non CS/IT.
“Di ujung program, bagi peserta terbaik akan mendapat pelatihan dari Stanford University melalui program khusus yang kita siapkan,” terangnya.
Program Bangkit bekerja sama dengan 15 universitas mitra. Mulai bulan Februari 2021, para mahasiswa terpilih akan mengikuti pembelajaran online selama 18 minggu. Kemudian di akhir semester, akan dipilih 15 tim proyek akhir untuk pengembangan lebih lanjut termasuk hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi yang menjadi mitra program ini.