"Yang sulit meningaglkan kota akan kita layani 20-29 Juli di kotanya sendiri," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Prof Moh Nasih menuturkan, UTBK kali ini dilaksanakan dalam situasi kenormalan baru atau hybrid.
"Di samping pola-pola lama yang sejak awal dilakukan, ada antisipasi kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti ada gempa dan peserta tidak bisa ke mana-mana kami menyebutnya UTBK hybrid," tuturnya.
Kemudian lanjutnya, hanya ada satu mata ujian dan hanya dilakukan dua sesi ujian dalam sehari. Lokasi ujian juga dilakukan penyebaran di berbagai daerah agar peserta ujian bisa melaksanakan di daerahnya, selain itu juga harus mematuhi protokol kesehatan.
"Penyebaran lokasi tes bukan hanya di lokasi tes Pusat UTBK seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang atau Jakarta, tetapi juga ke berbagai daerah baik kabupaten maupun kota, melayani peserta sebaik-baiknya, tanpa harus lalu-lalang antar provinsi, kabupaten atau kota," ungkapnya.