Bahkan pria berkacamata ini juga mengungkapkan kemungkinan mobil Limosin itu bisa untuk angkutan internal kampus ke depannya. Mobil Limosin ini pun menggunakan baterai yang sama dengan Lowo Ireng Reborn, yakni Lithium Ion. “Mobil Limosin ini motor dan kapasitasnya berbeda (dari Lowo Ireng Reborn, red), namun memiliki tegangan yang lebih kecil yakni hanya sebesar 100 Volt dengan kecepatan 65 km/jam,” terangnya.
Mobil yang juga bertenaga listrik tersebut memiliki desain yang cukup unik, dengan model semi terbuka sehingga terkesan lebih santai. Mobil yang tampilannya hampir mirip mobil golf ini mampu mengangkut penumpang sebanyak enam orang. Maksimal mampu mengangkut beban sebesar 700 kilogram.
Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada semuanya. Pasalnya, produk ini bukan hasil kerja satu atau dua hari saja, namun perlu waktu bertahun-tahun untuk menyempurnakannya. “Jangan biarkan karya di satu puncak saja, harus ada puncak lagi, puncak lagi dan seterusnya,” tandas rektor yang akrab disapa Ashari ini menyemangati.
Dalam kesempatan tersebut, Ashari juga dipersilakan untuk melakukan uji coba mengendarai mobil Lowo Ireng Reborn tersebut mengelilingi kawasan ITS. Kendaraan tersebut tampak sangat nyaman dan suara mobil tersebut hampir tidak terdengar.
“Luar biasa, semuanya nyaman dan mantab,” ungkap Ashari dengan nada puas setelah mengendarai mobil Lowo Ireng Reborn ini.
(Rani Hardjanti)