SURABAYA - Semakin menipisnya sumber minyak bumi sebagai bahan energi mendorong berbagai pihak berupaya mencari energi alternatif.
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pun berinovasi mengolah limbah tetes tebu atau molases menjadi energi alternatif terbaru. Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia ITS, yaitu Martiana Nugraeny, Tri Wahyuning Eka Purnama Sari, dan Chandra Adiwijaya, membuat energi terbaru dari limbah molases dan limbah logam berat.
Limbah molases ini diolah dengan reaktor dual chamber Microbial Fuel Cells (MFCs) sistem resirkulasi kontinu agar dapat menghasilkan energi. Tri menuturkan, pemanfaatan limbah molases di Indonesia masih sangat kurang. Tiap hektare lahan tebu mampu menghasilkan molases sebanyak 10–15 ton.
Limbah yang berasal dari olahan tebu ini memiliki kandungan selulosa yang tinggi. ”Selulosa merupakan sumber biomassa terbarukan,” kata Tri. Dia melanjutkan, bahaya limbah bahan beracun dan berbahaya (B3), seperti krom juga menjadi perhatian serius di negara maju.