Duh! Disertasi Doktor UNJ Terindikasi Plagiat!

Siska Permata Sari, Jurnalis
Senin 28 Agustus 2017 12:26 WIB
Foto: Ilustrasi Okezone
Share :

JAKARTA - Nama Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tercoreng akibat dugaan plagiarisme disertasi yang dilakukan sejumlah alumni pascasarjana.

Kasus plagiat tersebut menimpa Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara yang resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2016 lalu.

Disertasi Nur Alam yang terindikasi melakukan plagiat tersebut bertajuk "Evaluasi Program Bank Perkreditan Rakyat Bahteramas di Provinsi Sulawesi Tenggara".

Berkat disertasi tersebut, Nur Alam lulus menyandang predikat suma cumlaude. Ia memperoleh IPK Matkul 3.95, nilai ujian tertutup 3.86 dan ujian terbuka 3.87, dan tergolong lulus dengan pujian.

Namun, melansir dari laman Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) UNJ Didaktika, Senin (28/8/2017), Tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) UNJ menemukan bahwa disertasi Nur Alam tersebut terindikasi menyadur dari laman-laman penyedia arsip disertasi di internet.

Saduran tersebut terdapat pada Bab I sebanyak 74,4 persen dari tulisan di laman penyedia arsip disertasi. Kemudian, Bab II dan Bab III, Tim EKA menemukan kejanggalan lain, yakni ketidaksinambungan tulisan di bab-bab tersebut dengan isi disertasi yang ditulis.

Bahkan, dituliskan pula bahwa sebagian besar isi dari Bab II dan III disertasi Nur Alam terindikasi plagiat dari artikel yang tersebar di internet. Bukan itu saja, Bab IV disertasi Nur Alam juga diduga plagiat dari Tugas Akhir (TA) mahasiswa Diploma 3.

TA yang diduga dijiplak Nur Alam adalah TA Mahasiswa Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret (UNS). Tajuk TA tersebut adalah "Strategi Penghimpunan dan Pengelolaan Dana Pihak Ketiga di PT BPR Nguter Surakarta".

Padahal, sidang promosi doktor Nur Alam di UNJ tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UNJ Prof Dr H Djaali dan Prof Dr Maruf Akbar M Pd dan sejumlah guru besar sebagai anggota panitia ujian doktor.

Adapun Tim Penguji Doktor Nur Alam adalah, Ketua Penguji sebagai Promotor adalah Prof Dr Djaali, Sekretaris yakni Prof Dr Mochammad Asmawi, Prof Dr Mukhlis Erluddi, Prof Dr Ma`ruf Akbar, Prof Dr Madhakomala, Prof Dr Yetti Supriyati dan Prof Dr Billy Tunas. Demikian dilansir dari Antara, Selasa (28/8/2017).

Sementara selain Nur Alam, dugaan plagiasi disertasi juga membawa nama Sarifuddin Safaa. Disertasi bertajuk "Evaluasi Program Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara".

Disertasi Sarifuddin Safaa menjadi disertasi pertama yang ditemukan indikasi plagiat oleh Tim EKA. Masih melansir dari Didaktika, isi dari disertasi tersebut banyak mengambil dari tulisan laman, halaman, dan blog.

Pada disertasi tersebut ditemukan tulisan yang sama di 159 lebih sumber di internet. Disertasi Sarifuddin Safaa tersebut juga terindikasi menjiplak buku yang berjudul "Meningkatkan Kinerja PNS Melalui Perbaikan Penghasilan – Analisa TKD Di Pemerintah Provinsi Gorontalo dan TPPK Di Pemerintah Kota Pekan Baru" oleh Mochamad Jasin.

Selain Nur Alam dan Sarifuddin Safaa, Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir mengatakan, ada empat hingga lima mahasiswa pascasarjana UNJ yang diduga melakukan plagiarisme. "Jika terbukti, harus ditarik ijazahnya," terang Nasir seperti dilansir dari Didaktika.

Monitoring pihak Tim EKA sendiri dilakukan sejak 8 September 2016 berdasarkan Surat Tugas Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 1614/C5/Kl/2016 yang dikeluarkan pada 5 September 2016.

Menanggapi kasus plagiarisme di wilayah akademisnya, pihak UNJ belum mau memberikan keterangan. "Kami sedang siapkan materinya dulu. Nanti kami kabari," kata Humas UNJ Asep Sugiarto ketika dihubungi Okezone.

Sementara hingga saat ini belum ada tanggapan dari Rektor UNJ Djaali terkait kasus ini ketika kami mintai keterangan via pesan singkat.

(Susi Fatimah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya