“Dari situ kita menjadikan generative AI sebatas partner kita, bukan menggantikan peran kita untuk menyelesaikan permasalahan secara penuh," jelasnya, seperti dikutip dari laman UGM, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, di balik kecanggihan teknologi, ada bahaya yang mengintai, yakni adanya fenomena underload berupa berkurangnya kemampuan otak dalam berpikir.
Hal ini dapat berisiko pada penurunan kemampuan berpikir kritis, daya ingat, serta terjadi efek brain rot karena otak jarang diasah.
“Jadi critical thinking dan aspek memorize menurun, makanya yang paling gawat terjadi efek brain rot karena malas mikir dan dikit-dikit jadi tanya ke AI,” ungkapnya.
(Rani Hardjanti)