Kepala Sekolah SMA Cahaya Rancamaya, Sandra Susanto, menjelaskan bahwa transformasi menjadi Sekolah Garuda tidak mengubah sistem pembelajaran yang sudah berjalan, tetapi memberikan penguatan di berbagai aspek.
“Ada penguatan di bidang IELTS, SAT, dan proyek kolaboratif. Siswa juga dilatih membuat portofolio, menulis esai, dan mengikuti kegiatan enrichment lainnya. Karena ini merupakan program tambahan, sifatnya memperkaya,” kata Sandra.
Dengan dukungan program ini, guru dan pembina asrama juga dilibatkan untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat mengikuti seluruh kegiatan. Menurut Sandra, pendekatan ini memastikan setiap siswa mendapatkan bimbingan yang menyeluruh, baik dari sisi akademik maupun karakter.
Ia menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menggagas Program Sekolah Garuda sebagai upaya mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang sains dan teknologi. Ia menilai program ini strategis dalam mencetak talenta unggul yang memiliki daya saing global.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden yang telah mewujudkan program ini. Sekolah Garuda memberi harapan besar bagi siswa, orang tua, dan guru agar anak-anak Indonesia bisa berkuliah di universitas-universitas terbaik dunia,” tutur Sandra.
(Agustina Wulandari )