JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025). Presiden menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Pergantian ini mengakhiri masa jabatan Sri Mulyani yang selama ini memecahkan rekor sebagai Menteri Keuangan terlama setelah Ali Wardhana sekaligus Menkeu wanita pertama di Indonesia. Baik Sri Mulyani maupun Purbaya, memiliki latar belakang bidang ekonomi. Namun, terdapat perbedaan yang mencolok dalam sepak terjang kariernya.
Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986. Ia melanjutkan studi ke University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan memperoleh Master of Science in Policy Economics pada 1990 serta Ph.D in Economics pada 1992.
Sri Mulyani sebelumnya pernah menjabat sebagai Executive Director Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 negara Asia Tenggara pada 2002. Ia pertama kali menjadi Menteri Keuangan pada 2005 dan sempat menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010–2016) sebelum kembali ke posisi Menteri Keuangan pada periode pemerintahan berikutnya.
Dikutip dari ekon.go.id, Sabtu (13/9/2025), Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Tidak hanya itu. Ibu Ani, demikian dia biasa disapa, juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Purbaya Yudhi Sadewa
Dikutip laman LPS, Purbaya Yudhi Sadewa memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, dan mendapatkan Master of Science (M.Sc.) serta gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi.
Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Keuangan, Purbaya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Ia juga pernah memegang berbagai posisi di pemerintahan, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Staf Khusus Bidang Ekonomi di beberapa kementerian koordinator, serta Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden.
Di sektor swasta, Purbaya memiliki pengalaman sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994), Senior Economist di Danareksa Research Institute (2000–2005), Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008), Chief Economist Danareksa Research Institute (2005–2013), dan Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) (2013–2015).
Jika dirunut maka perbedaan latar belakang Sri Mulyani menempuh jalur akademik dan karier di bidang ekonomi sejak awal. Sedangkan Purbaya memulai pendidikan di bidang teknik sebelum beralih ke ekonomi.
(Rani Hardjanti)