Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Dampak Buruk untuk Otak Jika Keseringan Pakai AI

Gilang Patria Ramadhan Baskoro , Jurnalis-Minggu, 31 Agustus 2025 |09:41 WIB
Ini Dampak Buruk untuk Otak Jika Keseringan Pakai AI
Ini Dampak Buruk untuk Otak Jika Keseringan Pakai AI (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Ini dampak buruk untuk otak jika keseringan pakai AI. Melansir dari Nextgov, sebuah studi terbaru dari MIT menemukan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi fungsi otak.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terlalu sering mengandalkan AI, khususnya dalam menulis atau menyelesaikan tugas akademik, dapat menurunkan aktivitas kognitif, melemahkan daya ingat, serta mengurangi rasa kepemilikan terhadap pekerjaan yang dihasilkan.

Penelitian dilakukan oleh MIT Media Lab terhadap 54 mahasiswa dari lima universitas di Boston selama empat bulan. Para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok pertama menulis esai dengan bantuan AI (seperti ChatGPT), kelompok kedua menggunakan Google untuk riset tetapi menulis sendiri, dan kelompok ketiga sepenuhnya menulis tanpa bantuan teknologi. Seluruh peserta dipantau menggunakan alat Electroencephalography (EEG) untuk mengukur aktivitas otak.

Hasilnya, kelompok yang sepenuhnya mengandalkan AI menunjukkan penurunan paling signifikan. Aktivitas otak mereka tercatat paling rendah dibandingkan dua kelompok lainnya, dan 83 persen peserta tidak mampu mengingat poin penting atau kutipan dari esai mereka sendiri. Bahkan, efek tersebut masih bertahan meskipun penggunaan AI dihentikan.

Dalam laporan penelitian, penulis menyebutkan: “Dalam studi ini menunjukkan adanya penurunan keterampilan belajar. Penggunaan model bahasa besar (LLM) memiliki dampak yang nyata, dan meskipun manfaatnya terlihat pada awalnya, setelah empat bulan kelompok pengguna AI tampil lebih buruk dibanding kelompok tanpa teknologi, baik dari sisi aktivitas saraf, kemampuan bahasa, maupun hasil penilaian.”

 

Meski begitu, studi ini tidak menyarankan untuk berhenti menggunakan AI sepenuhnya. AI terbukti membantu meningkatkan efisiensi, seperti mempercepat penulisan atau meringkas dokumen panjang. Namun, para peneliti menekankan perlunya keseimbangan agar otak tetap terlatih. Salah satu caranya adalah dengan membuat draf manual terlebih dahulu sebelum meminta bantuan AI, sehingga manusia tetap terlibat aktif dalam proses berpikir.

Temuan MIT ini sejalan dengan riset Stanford University dalam AI Index 2025 yang menekankan pentingnya menjaga keterlibatan manusia dalam penggunaan AI, demi mencegah penurunan keterampilan kognitif sekaligus memastikan tata kelola teknologi yang lebih sehat.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement