JAKARTA - Apakah siswa siswi sekolah rakyat dapat uang saku? Ini faktanya. Pertanyaan mengenai fasilitas yang diterima siswa Sekolah Rakyat, termasuk uang saku, menjadi perbincangan hangat. Banyak yang berharap program pendidikan gratis ini juga mencakup dukungan finansial untuk kebutuhan sehari-hari siswa.
Berdasarkan keterangan dari Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, pemberian uang saku bagi siswa Sekolah Rakyat masih dalam tahap pertimbangan dan belum menjadi program resmi. Pemerintah sedang memikirkan hal ini sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa ide uang saku muncul sebagai bentuk dukungan finansial yang diperlukan pada kondisi tertentu, bukan untuk kebutuhan harian. Contohnya, saat siswa mendapatkan waktu rekreasi atau libur nasional seperti Lebaran atau Hari Natal, mereka memerlukan uang untuk biaya perjalanan pulang ke rumah.
Meskipun uang saku masih dipertimbangkan, siswa yang terdaftar di Sekolah Rakyat sudah mendapatkan berbagai fasilitas gratis yang sangat memadai. Fasilitas-fasilitas ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memastikan kebutuhan dasar siswa terpenuhi, sehingga mereka bisa fokus pada proses pembelajaran.
Berikut adalah fasilitas yang sudah tersedia bagi siswa Sekolah Rakyat:
Dengan fasilitas penunjang yang lengkap ini, biaya pendidikan dan operasional per siswa di Sekolah Rakyat diperkirakan mencapai sekitar Rp48 juta per tahun.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menunjukkan optimisme terhadap kemungkinan realisasi pemberian uang saku, terutama dengan adanya rencana penambahan 100 sekolah baru yang diajukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Agus Jabo berharap anggaran yang ada akan cukup untuk mempertimbangkan uang saku bagi seluruh siswa.
Dengan demikian, meskipun saat ini belum ada kepastian, wacana pemberian uang saku tetap menjadi harapan besar bagi siswa Sekolah Rakyat di masa depan, sebagai pelengkap dari fasilitas pendidikan gratis dan berkualitas yang telah mereka terima
(Kurniasih Miftakhul Jannah)