JAKARTA - Sekolah rakyat setara dengan apa? Program Sekolah Rakyat, yang baru diluncurkan oleh pemerintah, menjadi alternatif pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini bertujuan untuk memberikan masa depan yang lebih baik dan memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Berdasarkan pernyataan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan informasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Sekolah Rakyat memberikan pendidikan yang setara dengan sekolah umum, karena menggunakan Kurikulum Nasional yang sama.
Namun, terdapat beberapa perbedaan mencolok dalam berbagai aspek yang menjadikannya unik dan lebih berfokus pada pemberdayaan siswa dari keluarga termiskin.
Meskipun kualitasnya setara dengan sekolah umum, Sekolah Rakyat memiliki pendekatan dan fasilitas yang berbeda, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa dari keluarga kurang mampu.
1. Kurikulum dan Pendekatan Belajar
Sekolah Rakyat menggunakan Kurikulum Nasional, tetapi dengan pendekatan yang lebih personal dan fleksibel. Sekolah ini menerapkan sistem Multi Entry-Multi Exit, yang memungkinkan siswa untuk masuk kapan saja dan menyelesaikan pendidikan sesuai dengan kecepatan dan capaian belajarnya masing-masing.
Kurikulum ini mencakup aspek fisik, psikologis, dan akademik, untuk menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal. Selain itu, siswa juga dibekali keterampilan yang relevan dengan potensi mereka, sebagai persiapan jika tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
2. Biaya dan Akses Pendidikan
Perbedaan yang paling menonjol adalah biaya pendidikan yang 100% gratis. Seluruh biaya, termasuk asrama, makan, seragam, dan kebutuhan dasar lainnya, ditanggung penuh oleh negara. Ini sangat berbeda dengan sekolah umum, baik negeri maupun swasta, yang mungkin hanya memberikan pembebasan biaya terbatas atau membebankan biaya tambahan kepada orang tua.
3. Target Peserta Didik
Sekolah Rakyat secara spesifik menyasar anak-anak dari keluarga termiskin, yaitu yang masuk kategori Desil 1 dan 2 dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTKSN). Anak jalanan dan mereka yang tidak tercatat di Dapodik juga diprioritaskan. Sebaliknya, sekolah umum terbuka untuk semua kalangan tanpa mempertimbangkan latar belakang ekonomi secara spesifik.
4. Fasilitas dan Sistem Pengelolaan
Sebagai sekolah berasrama (boarding school), Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti laboratorium, gedung serbaguna, dan fasilitas olahraga. Pengelolaan Sekolah Rakyat dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial, sementara guru direkrut secara ketat oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kemendikbudristek. Seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi termonitor secara real-time dari pusat melalui sistem Learning Management System (LMS) berbasis digital.
5. Tujuan Pendidikan
Visi utama Sekolah Rakyat adalah mencetak agen perubahan dari keluarga miskin yang mampu memutus rantai kemiskinan. Misi pendidikannya mencakup penanaman nilai kepemimpinan, ketangguhan, dan karakter yang luhur, sehingga siswa siap untuk memiliki ilmu, karakter, dan keterampilan yang memadai setelah lulus.
Melalui berbagai keunggulan ini, Sekolah Rakyat tidak hanya berfungsi sebagai jembatan bagi anak-anak kurang mampu untuk menggapai cita-cita, tetapi juga sebagai sarana penting untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan yang berkualitas.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)