Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UPH Jadi Tuan Rumah YMAC 2025, Kolaborasi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Agustina Wulandari , Jurnalis-Rabu, 19 Maret 2025 |15:42 WIB
UPH Jadi Tuan Rumah YMAC 2025, Kolaborasi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Pemberian Cinderamata dari President of UPH Dr. Stephanie Riady, B. A., M. Ed. (kanan) kepada Principal dan CEO Singapore Polytechnic Soh Wai Wah. (Foto: dok UPH)
A
A
A

Selama konferensi, delegasi akan mewakili negara-negara ASEAN dan mengusulkan solusi untuk tantangan sesuai dengan sub-tema yang diberikan, mengadopsi perspektif negara yang mereka wakili.

Kelompok kerja akan berupaya mencapai konsensus melalui negosiasi dan mediasi, serta mempresentasikan solusi inovatif terhadap isu-isu perkotaan krusial, termasuk pengelolaan limbah, kesehatan masyarakat, dan mobilitas perkotaan. Delegasi akan memanfaatkan pemikiran kritis dan kolaborasi untuk merancang solusi guna membangun kota berkelanjutan di ASEAN.

Institutional Lead YMAC 2025 dari UPH Keane Jonathan Chong, yang merupakan mahasiswa tahun ketiga program studi Hubungan Internasional, menyatakan, dirinya percaya bahwa diplomasi adalah alat yang kuat untuk membangun pemahaman bersama dan mengatasi tantangan bersama.

"ASEAN merupakan platform penting untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini. YMAC bukan sekadar konferensi, tetapi juga wadah transformatif yang membekali pemimpin muda dengan wawasan, keterampilan, dan jaringan untuk mendorong perubahan positif di ASEAN,” katanya.

Rio Ashley Jeanelle Morada, Institutional Lead YMAC 2025 dari SP dan mahasiswa tahun kedua Diploma di bidang Teknik Elektro & Elektronika, menambahkan, “Saya pertama kali mengenal YMAC melalui Program SP Outstanding Talent, dan terinspirasi oleh kisah sukses anggota panitia sebelumnya."

"Kesempatan untuk menjadi bagian dari YMAC pertama yang diadakan di luar negeri semakin memotivasi saya. Dalam peran ini, saya memperkuat keterampilan kepemimpinan dengan menyatukan tim yang beragam melalui kolaborasi antara mahasiswa SP dan UPH," tuturnya.

Menurutnya, pengalaman ini memperdalam pemahamannya tentang ASEAN, meningkatkan empati dan kesadaran budaya, serta memperkaya wawasan tentang perkembangan kawasan.

(Agustina Wulandari )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement