Pada kesempatan itu, Mu’ti pun berpesan kepada sekolah-sekolah negeri maupun swasta tidak menggunakan cara-cara disiplin baik akademik maupun administrasi yang bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan.
“Tapi pesannya begini, pesannya, ke depan kami mohonlah supaya sekolah ya baik negeri maupun swasta tidak menggunakan cara-cara yang berkaitan dengan disiplin, baik disiplin akademik maupun disiplin administrasi yang bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan. Pendidikan ini harus menjadi proses yang memuliakan, memuliakan murid, memuliakan guru dan memuliakan ilmu,” pungkasnya.
Sebelumya, seorang ibu rumah tangga, Kamelia, merasa sangat terpukul setelah mengetahui bahwa anaknya berinisial MI (10) dipaksa duduk di lantai saat belajar di kelas, selama beberapa hari karena belum melunasi uang sekolah. Kejadian ini menimbulkan kehebohan dan menjadi viral di media sosial.
Kamelia menceritakan bahwa anaknya telah beberapa bulan menunggak pembayaran SPP di salah satu sekolah swasta di Kota Medan. Kendati demikian, dia telah meminta dispensasi kepada pihak sekolah agar anaknya tetap bisa mengikuti ujian dan mendapatkan rapor.
Kejadian ini telah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan pihak sekolah yang dinilai tidak mendidik dan melanggar hak-hak anak. Mereka meminta agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak sekolah yang bersangkutan.
(Taufik Fajar)