Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Makan Bergizi Gratis Dimulai, Siswa di Depok: Enak Dapat Ayam, Tahu dan Tumis Buncis

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Senin, 06 Januari 2025 |11:11 WIB
 Makan Bergizi Gratis Dimulai, Siswa di Depok: Enak Dapat Ayam, Tahu dan Tumis Buncis
Makan Bergizi Gratis Dimulai (Foto: Okezone)
A
A
A

3. Gramasi Paket MBG Disesuaikan Kecukupan Gizi Bagi Pelajar SD hingga SMA

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Sadzily menyebut porsi gramasi paket makan bergizi gratis (MBG) yang diperuntukkan bagi pelajar PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui di wilayah Tapos, Depok, Jawa Barat pada Senin (6/1/2025). 

Menurutnya kecukupan gizi juga disesuaikan oleh ahli gizi dari masing masing satuan pelayanan pangan gratis (SPPG) atau dapur yang bermitra dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

"Kita bisa melihat setiap porsi yang diberikan berbeda beda walaupun kandungan gizinya sama misalnya untuk anak-anak SD nasinya hanya 100 gram, SMP 150 gram dan SMA 200 gram. Porsi yang diberikan tergantung dari kebutuhan dan kecukupan gizi bagi setiap usia anak anak yang dibagi dalam program Makan Bergizi Gratis ini," ujar Ace usai meninjau SPPG Kebayunan, Tapos, Depok, Senin (6/1).

Ace menekankan bahwa program MBG yang digagas Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu positif untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

"Program ini sangat positif sebagai bentuk tanggungjawab negara ini juga menjadi hari yang bersejarah negara hadir memberikan suatu interprestasi bagi sumber daya manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Berikut komposisi gramasi MBG di SPPG Kebayunan hari ini:

- SD (kelas 1-3)
Nasi 100 gram, ayam teriyaki 35 gram, tumis buncis dan wortel 45 gram, tempe bacem 25 gram, dan jeruk Medan 70 gram.

- SD (kelas 4-6) 

Nasi 150 gram, ayam teriyaki 40 gram, tumis buncis dan wortel 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram.

- SMA 

Nasi 200 gram, ayam teriyaki 50 gram, tumis buncis dan wortel 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram.

4. Makan Bergizi Gratis Tak Mengandung Bahan Pengawet

Wamensesneg Juri Ardiantoro menyebutkan, ada 30 varian menu selama sebulan lebih berkaitan makan bergizi gratis. Makanan itu pun sudah dipastikan kadar gizinya dan kesehatannya oleh ahli gizi serta tak mengandung bahan pengawet.

"Ahli gizi tadi menjelaskan menunya nasi, sayur, ayam, tahu dan mereka sudah menyiapkan lebih dari 30 jenis varian menu. Jadi tidak akan ada dalam satu atau tiga minggu menu yang sama," ujar Wamen Juri di SDN Susukan 08 Pagi, Ciracas, Jakarta Timur.

Menurutnya, dapur makan bergizi gratis sejatinya telah memiliki dan mengatur pola menu untuk sebulan lebih ke depan. Maka itu, menu varian yang disajikan untuk anak-anak sekolah bakal berbeda-beda tiap harinya.

"Terpenting, mereka SPPG ini sudah didampingi ahli gizi dan mereka sudah mengukur kecukupan gizi dari setiap menu yang disajikan, jadi InsyaAllah sehat, higienis, dan enak," tuturnya.

Dia pun bersyukur para siswa yang mendapatkan makan bergizi gratis itu sangat senang atas menu yang disajikan. Apalagi, di sekolah-sekolah, khususnya di SDN Susukan 08 Pagi memiliki program yang sejalan dengan makan bergizi gratis.

"Di SD ini juga ada program atau kegiatan terkait sekolah sehat, program gerakan sekolah sehat sehingga mereka biasa beraktivitas sehat, cuci tangan, kebersihan juga dia jaga, dan makanan juga mereka biasa kerjakan, jadi begitu program ini hadir sudah nyambung dengan apa yg selama ini sudah dikerjakan sekolah masing-masing," katanya.

Wamen Juri menambahkan, makanan yang disajikan itu dipastikan tak mengandung bahan pengawet dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

"Terpenting, menu ini menurut keterangannya tak mengandung hal-hal yang membuat makanan ini (berbahaya), tak menggunakan bahan pengawet, tak menggunakan bumbu-bumbu berbahaya, semuanya sehat dan dari pasar lokal kita," katanya.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement