Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jalur Sutera Islam Indonesia-China Siap Diwujudkan, Ini Keuntungannya

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 05 Desember 2024 |10:15 WIB
Jalur Sutera Islam Indonesia-China Siap Diwujudkan, Ini Keuntungannya
LPOI Tapaki Jejak Sejarah Islam di Tiongkok. (Foto: Okezone.com/LPOI)
A
A
A

JAKARTA - LPOI menapaki jejak sejarah keislaman di Tiongkok dan menemukan bukti bahwa hubungan kekaisaran Tiongkok di masa lalu dengan keberadaan Islam sangatlah dekat dan harmonis. Oleh karena itu, LPOI ingin merajut dan mewujudkan Jalur Sutera Islam Indonesia Tiongkok. 

"Kami temukan bukti bukti arkeologis dan manuskrip sejarah yang menyatakan bahwa keberadaan Islam dan Kekaisaran Tiongkok dimasa lalu sangatlah dekat, bahkan banyak para jenderal dan pimpinan kenegaraan yang sangat populer pada saat itu adalah sosok muslim yang Taat, seperti Laksamana Cheng Ho dan Ma Huan," ujar Mantan Ketua Umum PBNU Kyai Said Aqil Siroj.  

"Kami jumpai juga prasasti yang menyatakan relasi kultural, psikologis dan spiritual di prasasti masjid Fuzhou yang di tulis pada era dinasti ming yang menunjukkan kedekatan para pemeluk Islam dan penganut konfusian. Keberadaan masjid Fuzhou adalah salah satu saksi sejarah, yang berusia lebih dari ratusan tahun, yang membuktikan bahwa keberadaan Islam berkembang dengan baik dan lestari serta di rawat baik oleh pemerintah Tiongkok hingga saat ini," sambungnya. 

Menurutnya, Pemerintah Tiongkok sangat peduli dan menjaga serta memfasilitasi upaya pelestarian masjid tersebut dengan sokongan dana yang cukup besar. demikian penjelasan Kang Said Ketua Umum LPOI.

Islam Indonesia dengan Islam di Tiongkok seperti 2 sisi mata uang yang tidak dapat di pisahkan. Penyebaran Islam melalui Jalur Sutera Tiongkok yang dilakukan oleh dai-dai dari Tiongkok dan di luar Tiongkok sangatlah nyata. 

Bukti arkeologis makam sahabat Nabi di Quanzhou dan keberadaan maqom saad bin abi waqos di Guangzhou, membuktikan Islam lebih awal datang ke tiongkok baru menyebar ke asia lainnya termasuk ke Indonesia. Muhibah dan Dakwah Laksamana Cheng Ho 7 kali ke Indonesia serta keberadaan Wali Songo yang sebagian adalah keturunan Tiongkok semakin memperkuat bukti bahwa Islam Indonesia dan Tiongkok memiliki pertalian erat dan kokoh. Demikian penyataan Profesor Said Aqil Siroj, yang juga pengasuh Pesantren Atsaqofah.

Dalam Pertemuannya dengan Pimpinan Perguruan Tinggi Fujian Normal University pada tanggal 4 Desember 2024, Delegasi LPOI bersama sama pimpinan FNU berdiskusi merancang kerjasama pembentukan Center of Islamic Study, Halal Center dan pengembangan Indonesia Tiongkok University. Dalam jamuan dengan Pemerintah Provinsi Fujian, LPOI berdiskusi dan merancang kerja bersama di bidang investasi dan eksport import Indonesia Tiongkok.  

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement