JAKARTA - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menyelenggarakan program edukasi mitigasi bertajuk “Temanku Si Tsunami”. Acara ini berlangsung selama tiga hari di SDN 03 Situregen, Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Lebak, Banten, sebuah daerah yang termasuk kawasan rawan kebencanaan.
Program berfokus pada peningkatan kesadaran serta keterampilan mitigasi bencana melalui serangkaian kegiatan interaktif yang dirancang untuk memberikan pengalaman nyata terkait kebencanaan. Pendekatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun budaya kesiapsiagaan di kalangan masyarakat, khususnya pada anak-anak dan komunitas lokal.
Acara ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, Gabriel Kristian, Bernadette Florine, Dhia Ara Ghaniapasha, Muhamad Syihab, dan Gabriella Christie, dengan Gugus Mitigasi Lebak Selatan serta FPRB Situregen. Kerja sama lintas pihak ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam edukasi mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan seperti Desa Situregen.
Melalui sinergi ini, program "Temanku Si Tsunami" berhasil mengintegrasikan semangat edukasi dengan pendekatan kolaboratif untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana. Pendekatan acara dilakukan dengan mengajak siswa dan orangtua untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan edukatif penggambaran kebencanaan, di antaranya: Sosialisasi & Simulasi Kebencanaan dengan Virtual Reality (VR): Siswa belajar tentang langkah-langkah evakuasi dini pentingnya memiliki tas siaga bencana, zona rendaman tsunami, dan zona evakuasi terdekat.
Prototype Wave Tank & Patahan: Menggunakan Patahan untuk menggambarkan pergeseran lempeng dan Wave Tank sebagai alat peraga kejadian tsunami di pesisir. Simulasi Mitigasi Gempa & Tsunami dengan Media Interaktif: Kegiatan ini menggabungkan pembuatan denah pop-up sebagai media kreatif untuk mengenali titik evakuasi aman di lingkungan sekolah dengan simulasi mitigasi gempa menggunakan role-play.
Sosialisasi & Buku Pop-Up “Tsunami Ready”: Buku Pop-Up berisi pemahaman, tanda-tanda, potensi, dan langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi tsunami. Tabletop Exercise: Latihan berbasis diskusi Gladipeta menggunakan figuran untuk mensimulasikan skenario bencana. Kegiatan Sosialisasi & Simulasi Kebencanaan dengan Virtual Reality (VR) serta Gladipeta Tabletop Exercise dikhususkan kepada orang tua siswa kelas tiga SDN 03 Situregen, orangtua diharapkan untuk lebih bisa melihat bagaimana penggambaran kejadian bencana tsunami melalui metode Virtual Reality (VR) kemudian mensimulasikan jalur evakuasi pada Gladipeta Tabletop Excercise. Terkhusus pada siswa kelas tiga SDN 03 Situregen, kegiatan merupakan Prototype “Wave Tank dan Patahan”, Simulasi Mitigasi Gempa & Tsunami, dan Buku Pop-Up.
Dengan mempertimbangkan perkembangan usia dan kemampuan anak-anak, setiap komponen kegiatan ini dibuat lebih interaktif dan melibatkan kemampuan sensorik serta motorik mereka. Siswa tidak hanya mendengarkan atau melihat penjelasan, tetapi juga secara aktif berpartisipasi dengan merasakan, menyentuh, dan berinteraksi langsung dengan media pembelajaran yang disediakan. Perwakilan wali kelas 3, Ibu Sulastiah, menyatakan bahwa media pembelajaran yang disajikan sangat sesuai dengan sasaran yang dituju.
Melalui kegiatan yang edukatif dan interaktif, acara ini tidak hanya memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya persiapan menghadapi bencana, tetapi juga mendorong orangtua untuk turut serta dalam mendukung dan mengajarkan langkah-langkah mitigasi bencana di rumah.
(Feby Novalius)