Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BRIN Kukuhkan 5 Pakar Jadi Profesor Riset, Ada Milenial

Pathola Riez Toekan , Jurnalis-Selasa, 19 November 2024 |21:59 WIB
BRIN Kukuhkan 5 Pakar Jadi Profesor Riset, Ada Milenial
BRIN Kukuhkan 5 Profesor Riset. (Foto: Okezone.com/Pathola)
A
A
A

JAKARTA – BRIN mengukuhkan lima pakar menjadi Profesor Riset, dua di antaranya ternyata milenial. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengukuhkan lima profesor riset baru dari lima pakar dari bidang yang berbeda dan dua diantaranya masih berusia milenial.

Pengukuhan lima pakar menjadi profesor riset baru dilaksanakan pada hari ini. Acara pengukuhan tersebut dilaksanakan di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat.

Pengukuhan profesor riset BRIN yang baru dilakukan oleh Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset, Prof. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani. Pengukuhan profesor riset baru BRIN turut dihadiri oleh Wakil Kepala BRIN, Prof. Dr. Ir. Amarullah Octavian M.Sc., DESD, ASEAN Eng.

Lima pakar yang dikukuhkan menjadi profesor riset BRIN yang baru diantaranya

1. Dr. Muhamad Nasir, M.Si., yang merupakan pakar Nanofiber Komposit.

2. Dr. Sik Sumaedi, S.T., M.S.M., yang merupakan pakar Manajemen Kualitas.

3. Dr. Ir. Yusuf, M.P., yang merupakan pakar Sistem Usaha Pertanian, Agribisnis, dan Kelembagaan Usaha Tani.

4. Dr. Nasrullah Armi, S.T., M.Eng., yang merupakan pakar Transmisi Telekomunikasi.

5. Dr. Atriyon Julzarika, S.T., M.Eng., yang merupakan pakar Topografi Dinamis.

Muhamad Nasir merancang nanofiber berbahan alami dan limbah plastik, solusi ramah lingkungan untuk keberlanjutan. Sik Sumaedi menciptakan model evaluasi manajemen kualitas berbasis ISO 9001 yang mengintegrasikan persepsi pelanggan, kualitas hidup pekerja, dan sistem kematangan organisasi. Model ini digadang-gadang mampu merevolusi sektor publik maupun swasta.

Yusuf mengusulkan strategi reformulasi alih teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani di Kawasan Timur Indonesia. Nasrullah Armi mengembangkan optimasi spektrum radio, menjawab tantangan kelangkaan frekuensi dalam sistem komunikasi nirkabel.

Atriyon Julzarika mengembangkan pendekatan baru untuk memetakan bumi dengan topografi dinamis, memberikan data elevasi yang lebih akurat guna mendukung pengembangan geospasial tematik di Indonesia.

Dua profesor milenial yang menjadi sorotan adalah Dr. Sik Sumaedi dan Dr. Atriyon Julzarika, masing-masing lahir pada 1983 dan 1985. Mereka membuktikan bahwa generasi muda mampu menjadi motor penggerak perubahan dalam riset nasional.

Sedangkan tiga pakar lainnya berasal dari generasi X dan generasi baby boomer. Pakar yang berasal dari generasi X yaitu Muhamad Nasir yang lahir pada 30 Desember 1971 dan Nasrullah Armi yang lahir pada 15 Desember 1973, sedangkan Yusuf merupakan generasi baby boomer yang lahir pada 31 Desember 1964

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement