JAKARTA - Sri Mulyani Indrawati akan kembali menjadi menteri di era Presiden Prabowo Subianto. Belum diketahui apa posisinya, kemungkinan besar kembali menjadi orang nomor satu di Kementerian Keuangan.
Sri Mulyani sendiri adalah Menteri Keuangan yang telah tergabung dalam kabinet kepemimpinan Jokowi selama dua periode sejak 2014.
Wanita kelahiran Tanjung Karang, Lampung, pada tanggal 26 Agustus 1962 ini merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara dari pasangan Prof. Satmoko dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko. Ia menempuh pendidikan dasar dan SMP di kota kelahirannya, yakni di SMPN 2 Bandar Lampung, lalu melanjutkan pendidikan di SMAN 3 Semarang.
Mbak Ani, biasa dia disapa, melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan menyelesaikan penyelesaiannya pada tahun 1986. Dua tahun berikutnya, ia melanjutkan studi S2 dan S3 di Amerika Serikat, tepatnya di University of Illinois Urbana-Champaign. Ia meraih gelar Master of Science in Policy Economics pada tahun 1990, dan Ph.D. di bidang Ekonomi pada tahun 1992.
Tumbuh dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan, Sri Mulyani Indrawati dan sembilan saudaranya berhasil menjadi individu yang berprestasi. Kedua orang tuanya merupakan guru besar di IKIP Semarang, yang sekarang dikenal sebagai Universitas Negeri Semarang.
Sebelum berkiprah sebagai menteri, Sri Mulyani dikenal luas sebagai pengamat ekonomi di Indonesia. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Pada tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkatnya sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan kemudian pada tanggal 5 Desember 2005, ia diangkat menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar dalam perombakan kabinet.
Karier Sri Mulyani di kabinet semakin dipercaya, dan pada tahun 2008, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia, sehingga ia juga merangkap sebagai Menteri Keuangan.
Berkat keahliannya di bidang ekonomi, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Selain itu, ia terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia pada Oktober 2007 dan sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes pada tahun 2008.
Pada tanggal 20 Mei 2010, Sri Mulyani mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu setelah ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, menjadi wanita dan orang Asia pertama yang menduduki posisi tersebut. Enam tahun kemudian, ia diminta oleh Presiden Jokowi untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro dan menerima amanah tersebut untuk periode 2016-2019.
Dengan demikian, Sri Mulyani mencetak sejarah sebagai Menteri Keuangan di era 3 Presiden. Hal ini terjadi usai Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil dan memintanya untuk kembali menjadi menteri keuangan di Pemerintahan Prabowo - Gibran.
(Feby Novalius)