JAKARTA – Asteroid raksasa yang menghantam bumi dan memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu tidak berjumlah satu. Di mana melainkan dua batuan, demikian temuan terbaru para ilmuwan.
Batuan luar angkasa kedua yang lebih kecil menghantam laut lepas pantai Afrika Barat dan menciptakan kawah besar pada era yang sama.
Para ilmuwan mengatakan, asteroid yang menghantam bumi itu bisa memicu “bencana besar” seperti tsunami setinggi setidaknya 800 meter di Samudera Atlantik.
Uisdean Nicholson, periset dari Universitas Heriot-Watt di Skotlandia, pertama kali menemukan kawah Nadir pada tahun 2022.
Nicholson dan rekan-rekannya kini yakin bahwa depresi–lubang yang terbentuk– sepanjang sembilan kilometer tersebut disebabkan asteroid yang meluncur ke dasar laut.
Para periset itu tidak dapat menentukan tanggal pasti terjadinya peristiwa tersebut atau mengatakan apakah peristiwa tersebut terjadi sebelum atau sesudah asteroid yang meninggalkan kawah Chicxulub selebar 180 kilometer di Meksiko–yang mengakhiri era dinosaurus.
Namun mereka mengatakan batuan luar angkasa yang lebih kecil juga muncul pada akhir periode Cretaceous ketika dinosaurus punah. Ketika menabrak atmosfer bumi, sebuah bola api terbentuk.