Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa RI Sulap Pelepah Pisang Raja Jadi Pembalut Wanita Organik

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 20 Agustus 2024 |21:54 WIB
Mahasiswa RI Sulap Pelepah Pisang Raja Jadi Pembalut Wanita Organik
Mahasiswa UMM Ciptakan Pelepah Pisang Jadi Pembalut Wanita (Foto: Okezone)
A
A
A

MALANG - Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memanfaatkan pelepah pohon pisang untuk pembalut organik. Mahasiswa asal Program Studi (Prodi) Kedokteran UMM memanfaatkan pelepah pohon pisang raja, yang dijadikan sebagai bahan serap pembalut organik, sekaligus bermanfaat untuk mencegah tumbuhnya Jamur Candida Albicans

Berbekal kandungan itulah lima mahasiswa yakni Alisha Maryam sebagai ketua, Faiza Rahma Maulida, Sevayahe Ayuning Vinosa, Felix Natha Niela Fawwaz, dan Vera Miftakul Rahma Kamali, meniti kandungan pelepah pohon pisang raja untuk pembalut wanita organik.

Ketua tim Alisha Maryam menuturkan, pohon pisang terkenal sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat mulai dari akar, batang, pelepah, daun, hingga buahnya. Menariknya di bagian pelepah pohon pisang raja, terdapat suatu kandungan untuk dijadikan serap pembalut organik.

"Penelitian mereka dilatarbelakangi oleh data internasional yang menyebutkan bahwa secara global, 70 persen wanita berusia 25-34 tahun pernah terjangkit penyakit kandidiasis vulvovaginal," kata Alisha Maryam, dikonfirmasi pada Selasa (20/8/2024).

Alisha menjelaskan, meskipun penyakit itu sudah memiliki obat seperti coconazole, yang digunakan secara oral dan clotrimazole secara intravagina, tapi memiliki efek samping kurang nyaman bagi perempuan. Keduanya memiliki efek samping seperti mual, muntah, diare, sensasi terbakar, dan iritasi.

Alisha Maryam menjelaskan bahwa meskipun penyakit tersebut sudah memiliki obat, seperti coconazole yang digunakan secara oral dan clotrimazole secara intravagina, namun keduanya memiliki efek samping yang membuat wanita menjadi kurang nyaman.

“Dengan menggunakan pelepah pisang raja sebagai bahan serap pembalut organik yang memiliki kandungan Flavonoid, diharapkan dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yang merupakan penyebab penyakit kandidiasis vulvovaginal,” jelasnya.

Mahasiswa Prodi Kedokteran UMM ini menerangkan, bahwa pemilihan pelepah pisang raja dibandingkan jenis pisang lainnya, karena selain terbukti mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, pelepah ini juga memiliki daya serap yang lebih baik dibandingkan dengan pelepah pisang jenis lain. Mereka menggunakan berbagai metode seperti ekstraksi, wheel stator, pembuatan suspensi, dilusi, dan uji scanning electron microscope.

“Daya serapnya cukup banyak yakni 16,98 gram yang nilainya tidak jauh berbeda dengan bahan serap kapas pembalut pada umumnya. Namun dengan melihat nilai manfaatnya yang bisa menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Ini menjadi lebih aman untuk digunakan oleh para wanita,” jelasnya

Dari hasil penelitian yang dilakukan, memberikan pandangan serta inovasi baru pada dua kesehatan wanita Terlebih lagi bahwa seorang wanita harus lebih memperhatikan diri dalam kebersihan daerah kewanitaan.

"Manfaat yang kami harapkan dari penggunaan pembalut organik berbahan dasar serat pelepah pisang raja ini adalah dapat mengurangi prevalensi kandidiasis vulvovaginal, baik di Indonesia maupun secara global,” katanya.

Terakhir, Alisha berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk tidak ragu dalam berinovasi dalam dunia riset. Semua hal yang bersifat terbarukan pasti melewati kondisi trial and error. Dan itu juga menjadi tantangan tersendiri dalam meneliti serta menciptakan hal-hal yang baru.

"Jangan pernah takut untuk berinovasi dalam dunia riset. Tantang diri kalian untuk berpikir kreatif dan mencari solusi baru. Terus belajar, dan kolaborasi dengan orang lain. Ingat, setiap penemuan besar dimulai dari ide kecil yang dikembangkan dengan dedikasi dan semangat pantang menyerah," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement