SIMAK 10 contoh puisi singkat Kemerdekaan Indonesia untuk lomba 17 Agustus 2024. Hal ini biasanya dilakukan oleh anak-anak yang mengikuti lomba di wilayah atau dekat rumahnya.
Berikut 10 contoh puisi singkat Kemerdekaan Indonesia untuk lomba 17 Agustus 2024:
1. Kamilah yang Pantas Merdeka
Karya: Annuquyah
17 Agustus kembali datang
Banyak sejarah, banyak pengorbanan, banyak peninggalan
Museum yang mengabadikan
Buku sejarah yang menceritakan
2. Tak Gentar Berjuang
Untukmu para pejuang Indonesia
Berbekal bambu runcing
Berbaris jajaran terdepan
Berteriak maju melawan penjajah
Peluh keringat bercucuran darah jua
Kau hiraukan demi kemerdekaan bangsa
Tak gentar semua pengorbananmu
Kini Indonesia telah merdeka
Bagaimana anak bangsa seperti kami membalas perjuanganmu
Segala kau berikan pada bumi Ibu Pertiwi
Tanpa mengharap imbalan jasa
Tak sedikit dari para pejuang kehilangan nyawa
Tak diketahui pula apa benar telah dikebumikan
Semua yang bertempur dengan layak
Izinkan kami menjadi sepertimu
Terbakar semangat hingga urat nadi
Memperjuangkan Indonesia dengan cara berbeda
Pahlawanku
Engkau kan selalu dikenang
Atas jasamu dan dalam sejarah perjuangan
3. Jejak-Jejak Pejuang
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Semerbak harum dalam deretan syair pujangga
Bercerita indah akan kisah perjuangan
Sang pahlawan dalam membela bangsa
Meregang nyawa di medan peperangan
Raga berlubang tertembus peluru tajam
Meski tersungkur tergeletak di tanah
Kau tetap hidup dalam sanubari anak bangsa
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Menapak jelas menembus zaman
Kini kau pun mampu menyaksikan dari surga
Bangsamu bersatu padu dalam semangat membela
4. Kepada Pahlawan Negeriku
Tanah airku
Seakan hancur bak kepingan tulang belulang
Berserakan tak berbentuk
Peluh jatuh seolah darah mengalir sekujur raga
Meski kini keringat bercucuran menjadi penyejuk hati
Rela juangku bagi Bumi Pertiwi
Mempertahankan kibaran Sang Saka Merah Putih tanpa noda
Menatap kibarannya hingga jatuh setitik demi setitik air mata
Tak lupa sepenggal doa penuh makna terpanjatkan
Kepada pahlawan negeri ini
Tak kenal mundur
Berpijak dalam kabut berdebu pasir Kasih sayang tak terhingga untuk kalian pejuang bangsa
Berkat jasamu kini ku bisa lihat
Berkat semangat juangmu kini ku kenang
Walau ragamu hancur terkubur tanah serta terurai zaman
Demi darah yang kau tumpahkan
Tulang patahmu akibat perlawanan
Aku pun anak bangsa
Akan memperjuangkan negeri ku Indonesia
Meski dengan cara berbeda
5. Pengorbananmu
Tak terhitung kubik darahmu bercucuran
Dari luka belati hingga senapan
Hasil perjuangan melawan penjajah
Peluh membasahi tubuhmu
Tak kau hiraukan
Anganmu tak tentu arah
Bulatkan tekat pada satu tujuan
Tak lelah di medan perang
Walau rindu keluarga kau sembunyikan
Kejam
Itulah gambaran pertempuran
Jiwa tak dapat berdusta
Tengah dirundung kesedihan
Hanya satu pilihan
Merdeka atau mati di angan penjajah
Pagi hingga malam
Bulan pun menjadi tahun
Telah beribu malam menanti
Tetap jua tak terlepas
Pengorbananmu demi bangsa
Akan selalu kami kenang
Tak kubiarkan tuk dilupakan
Wahai pahlawanku
Ksatria pelindung negeri
Pejuang kemerdekaan
6. Teks Puisi Kemerdekaan 4 Bait Menyentuh Hati
Memori Perang
Karya: Anonim
Para serdadu di garis terdepan
Membawa bambu runcing
Berlari menerjang peluru
Mencoba merebut harapan
Ketika perang mulai berdendang
Alunan langkah para pejuang
Ledakan pun menjadi biasa
Demi kemerdekaan bangsa dan negara
Sepenggal kisah dan memori
Kisah-kisah perjuangan tak ada ampun
Kisah-kisah heroik tiada naas
Patriot yang harus didengar
Lisan-lisan kini menjadi veteran
Terbakarlah sudah semangat juangmu
Legenda-legenda yang bukan mitos
Ketika penjajah menginjak-injak
7. Suara Diplomator Negeri
Karya: Erik Aprililiyanti
Kemerdekaan adalah perjalanan
Bukan tujuan akhir…
Perdamaian itu fana
Kapanpun bisa berakhir…
Konfrontasi antarnegara akan terjadi
Dengan gerilia sebagai jalan terakhir…
Batu dan kayu menjadi senjata terakhir
Serta penderitaan tiada akhir
Diplomat muda pahlawan terdepan
Menyuarakan perdamaian
Diplomat muda selalu disiapkan
Menjaga kedaulatan dan persahabatan
Diplomat mudah katakanlah
Bahwa negeri ini jatuh cinta dengan perdamaian
Diplomat muda katakanlah
Menjaga perdamaian adalah amanah proklamasi kemerdekaan
8.Pahlawan Baru
Tegap ku berdiri di bawah Sang Saka
Tengadah ku di bawah kibaran bendera
Lamun ku seakan mengelabuhi waktu
Mengenang jasamu di masa lalu
Dia yang selalu memeluk senapan
Sontak berlari dengan kaki telanjang
Keringat dan debu saling membaur
Berdiri menantang di medan tempur
Dia yang rebah terbujur kaku
Mengucur darah oleh tembusan peluru
Dalam bisikan seraya berkata Merdeka!!!
Dia telah gugur
Pahlawanku telah gugur
Semesta berduka oleh karna mu
Berjuta doa menyertai mu
Kini aku di sini
Di tempat ku berdiri
Ku penuhi harapan mu untuk negeri
Dengan semangat yang menggebu
Bulat sudah tekadku
Menjadi pahlawan baru
9. Senyum Para Pahlawan
Peluh bercucuran dari tubuhmu
Darah tak hentinya mengalir dalam nadimu
Api semangat seakan berkobar abadi
Tidak berhenti walau terluka
Semangat juang meliputi
Demi tercapainya harapan dan kemerdekaan
Segenap jiwa ragamu bertekad membara
Dengan tegap dan gagah kau berdiri di barisan terdepan
Tak penting semua kesakitan kau alami
Demi bumi Ibu Pertiwi
Kini kau telah tiada
Beristirahat tenang di alam berbeda
Engkau dapat melihat senyum anak bangsa
Terbebas dari belenggu kaum penjajah
Kini dari atas sana
Engkau mungkin hanya bisa memanjatkan doa
Agar semua tetap aman dan sentosa
10. Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi negeri…
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut mengadang di depan
Kau bilang itu hiburan
(Rina Anggraeni)