Akan tetapi, jumlah sumber dana yang terbatas membuat hal ini sulit untuk diterapkan secara maksimal.
“Potensi untuk membantu keluarga di tingkat bawah sebenarnya sudah ada, tetapi masih sulit untuk direalisasikan karena sumber-sumber dana yang digunakan, seperti infak, sodaqoh dan dana lainnya terbatas. Sementara pihak yang membutuhkan sangat banyak dan tidak memungkinkan untuk terjamah semua,” ungkapnya.
Kepada para keluarga, dia berpesan pentingnya memiliki keterampilan pengelolaan keuangan dan memaksakan menabung walau sekecil apapun, karena jika dikumpulkan tetap akan meringankan ketika ada kebutuhan darurat. Demikian pula keluarga harus cermat dalam mengatur prioritas kebutuhan dan tidak mudah dalam meminjam kepada Bank Emok.
"Atur kebutuhan yang menjadi prioritas dahulu. Apabila terpaksa harus meminjam, harus tahu batas kemampuan dalam mencicil. Jangan sampai cicilan utang melebihi dari kemampuan untuk membayarnya, yaitu penyisihan dari penghasilan yang dimungkinkan untuk membayar utang. Jangan sampai tagihan cicilan semakin bertumpuk dan utang berkepanjangan,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)