PPI Dunia Gelar Webinar Road to Simposium Amerika-Eropa Series 1
JAKARTA – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Kawasan Amerika-Eropa telah melaksanakan kegiatan pre simposium. Kegiatan ini biasa di kenal dengan Road to Simposium Amerika-Eropa Pada tanggal 15 Juni 2024 pukul 19:30 WIB atau pukul 14:30 Central European Time (CET).
Acara yang diikuti oleh PPI Negara Kawasan Amerika-Eropa dan juga diluar kawasan Amerika-Eropa dengan tema ASEAN sebagai pilar keamanan bagi Region dan Dunia dan dipaparkan materi oleh para narasumber berupa bapak Komisaris Besar Polisi Shinto Silitonga sebagai Atase Kepolisian Berlin dan Ibu Curie Maharani, Ph.D selaku Executive Director Indo Pacific Strategic Intelligence (ISI), yang juga merupakan dosen di Binus University.
Acara berlangsung meriah karena juga turut andil para relawan dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Jurusan, dan Unit Kegiatan Mahasiswa di Seluruh Indonesia.
Kemudian dari para panelis turut hadir Azizzudin Haffy selaku Koordinator PPI D K Asia-Oseania dan perwakilan dari PPI D K Timur Tengah dan Afrika.
Pada kata sambutan Koordinator PPI D K Amerika-Eropa, Ilham Catur Fhata mengungkapkan “terimakasih atas hadirnya para narasumber, panelis dan juga para voluteers (relawan)”.
Kegiatan yang berjalan lancar dan kondusif mesikipun tantangan waktu yang membuat pengalaman baru bagi para volunteers karena zona waktu yang berbeda.
Dalam kesempatan itu juga Ilham Catur Fhata menanyakan perihal kasus Tindak Pidanan Perdagangan Orang (TPPO) berkedok magang yang ditangani oleh bapak Atase Kepolisian Berlin, dan kemudian dalam hal ini Ilham menyampaikan juga secara normatif pada Undang-Undang yang berlaku di Indonesia dan di Rumania khusunya, agar adanya perlindungan pada para diaspora Indonesia di Luar Negeri jika ada kasus yang sama.
Turut mengapresiasi juga kepada Moderator mas Denizar Abdurrahman miraj selaku direktur Pendidikan dan Pengembangan Karir di PPI D K Amerika-Eropa yang berasal dari PPI Turki karena pembawaannya yang sangat persuasif.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
