Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UB Evaluasi Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Imbas Gaya Hidup Hedon

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 08 Mei 2024 |16:52 WIB
UB Evaluasi Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Imbas Gaya Hidup Hedon
UB Evaluasi Mahasiswa Penerima KIP Kuliah (Foto: MPI)
A
A
A

MALANG - Hebohnya penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang bergaya hidup hedonisme membuat Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan verifikasi.

Verifikasi dilakukan untuk memastikan ketepatan para mahasiswa penerima KIP Kuliah yang dialokasikan ke mahasiswa UB.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Setiawan Noerdajasakti menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dan mengevaluasi ulang kelayakan mahasiswa yang menerima KIPK. Menurutnya, ada tiga tahapan proses yang akan dilaksanakan UB untuk memverifikasi ulang penerima KIPK.

"Pertama, mendata dan mengidenfitikasi nama-nama mahasiswa yang beredar di media sosial, sekaligus nama-nama yang terlapor melalui UB-Care. Kedua, melanjutkan proses evaluasi penerima KIP-K yang secara rutin dilaksanakan tiap semester," ujar Noerdajasakti, melalui keterangan tertulisnya, pada Rabu siang (8/5/2024).

Pihaknya juga bakal memanggil para mahasiswa terlapor untuk mengevaluasi lebih lanjut. Sebab sejauh ini UB nwsih menerima laporan kemahasiswaan, serta telah mendata dan mengidentifikasi nama-nama mahasiswa yang muncul di media sosial, serta menerima laporan baik secara langsung kepada kemahasiswaan maupun melalui layanan UB-Care.

"Untuk penelusuran lebih lanjut akan dilakukan kemudian. Setelah dilakukan verifikasi data dan dan jika ditemukan indikasi kuat melakukan kecurangan, akan kami undang untuk dikonfirmasi dan dievaluasi," kata dia.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Ilhamuddin menjelaskan, di UB proses seleksi calon penerima KIP-K dilakukan secara berlapis. Pertama, begitu mahasiwa mendaftar, datanya akan masuk ke sistem KIP-K pusat. Data tersebut telah diverifikasi oleh sistem KIP.

"Kedua, datanya lalu diunduh dan diseleksi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan secara umum, seperti tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi prestasi akademis," ujar Ilhamuddin.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement