JAKARTA - Ada pepatah yang mengatakan belajarlah hingga ke negeri China. Jika berniat menempuh studi atau melanjutkan kuliah ke China, sebaiknya kamu menguasai dulu bahasa Mandarin.
Dalam kerjasama eksklusif dengan Belt & Road Chinese Center (BRCC) Indonesia, para calon pelajar dan mahasiswa diberikan kemudahan dalam bentuk pelatihan bahasa, peningkatan kapabilitas, hingga subsidi untuk masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan perkuliahan ke Tiongkok. Pasalnya, sebagai salah satu pusat perkembangan ekonomi dan pendidikan dunia, Tiongkok tidak hanya menawarkan kesempatan pendidikan standar dunia, akan tetapi juga potensi untuk melanjutkan jenjang karir di berbagai perusahaan asal Tiongkok berbasis Indonesia.
BACA JUGA:
“Saat ini terdapat market gap untuk tenaga kerja terampil dengan kemampuan bahasa mandarin yang cukup besar di Indonesia. Kedua hal ini yang memotivasi kami untuk kemudian menjalin kerjasama dengan BRCC Indonesia, untuk membantu memudahkan jalan bagi masyarakat Indonesia dan membuat masyarakat Indonesia agar mulai membuka diri untuk kuliah ke Tiongkok dengan program subsidi Pemerintah Tiongkok yang sangat terjangkau dan pastinya mempermudah untuk mendapatkan pekerjaan,” kata Willy Chiandra, Direktur TUTORAVEL, konsultan pendidikan di Indonesia, Selasa (26/12/2023).
BACA JUGA:
Selain itu kolaborasi ini juga bertujuan membantu meningkatkan kerjasama antar institusi Pendidikan di Tiongkok dan Indonesia. Kerjasama ini ditandai dengan pergelaran acara "The first Belt and Road Chinese University and Overseas Partner Exchange Conference" yang merupakan acara dari BRCC pusat, di mana BRCC Indonesia bersama TUTORAVEL mengundang berbagai rekanan serta institusi pendidikan seperti Universitas Mpu Tantular, Kepala Yayasan Universitas IBLAM, SMA Gloria Surabaya, Pelita School Jakarta, Yong Chun Chinese Language Center dan beberapa alumni TUTORAVEL yang mendapatkan program subsidi pemerintah Tiongkok untuk berkuliah di sana. Acara itu dihadiri oleh Prof. Ratlan Pardede selaku rektor Universitas Mpu Tantular bersama dengan Chairman dan kedubes negara lainnya dan Pak Rachmat Dwi Putranto selaku Chairman dari IBLAM untuk mengikuti penandatanganan MOU dengan universitas SHUPL (Shanghai University of Political Science and Law)