JAKARTA – Pendidikan di era digital dan kemajuan teknologi masa depan disebut dengan pendidikan 5.0. Mengikuti Kurikulum Merdeka dan Kampus Merdeka, program itu bisa menjadi cikal bakal pendidikan 5.0.
“Jawabannya, sebagian iya” ucap Gatot Soepriyanto, selaku Director Kampus Binus @bekasi, Sabtu (25/11/2023).
BACA JUGA:
Gatot memaparkan bahwa pada dasarnya Kurikulum Merdeka ataupun Kampus Merdeka memang sudah sebagan menerapkan pendidikan 5.0. Di mana para mahasiswa atapun para siswa bisa bebas untuk mempelajari apa yang ingin mereka perdalam.
“Ada cerita dari mahasiswa saya, seharusnya kan mata kuliah saya di Komunikasi, tetapi saat saya bertanya diawal pada mahasiswa saya yang masuk dalam digital branding, ternyata ada beberapa mahasiswa yang diluar dari jurusan komunikasi. Tentu saja saya pensaran mengapa, mahasiswa itu menjawab ‘saya mau belajar digital branding ini untuk memperlengkapi keahliannya," kata Haris Suhendra, sebagai Cooperate marketing Communication Binus @Bekasi.
BACA JUGA:
“Memang dia jurusan tentang kulineran. Tapi setelah ini, makanannya mau diapakan? Bagaimana biar bisa orang lain tahu masakan saya?” lanjutnya.
Kebebasan ini tentunya memang jangan sampai membuat mereka binggung. Para dosen ataupun guru tetap menemani para siswa atau mahasiswa untuk meluruskan keingintahuannya.
“Kebebasannya adalah sebagiannya, tapi sebagaiannya yang belum terjawab adalah teknologi yang saat ini digunakan untuk memahami web 5.0," lanjut Gatot.
BACA JUGA:
Pada dasarnya, pendidikan 5.0 ini selain membebaskan para siswa atau mahasiswanya, mereka juga harus mengenali dan melek teknologi yang ada. Ini yang dimaksud tantangan bagi Kurikulum Merdeka.
(Marieska Harya Virdhani)