Hal ini juga mempunyai beberapa manfaat: penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa optimisme lebih baik bagi kesehatan kita, atau setidaknya bagian tertentu darinya. Disposisi yang lebih cerah juga menyemangati orang-orang yang berhubungan dengan kita. Orang yang pesimis cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi sedangkan orang yang optimis memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah.
BACA JUGA:
Penting untuk dicatat bahwa pengumpulan data dan hasil selanjutnya tidak cukup komprehensif untuk membuktikan hubungan sebab akibat – bahwa satu faktor secara langsung mempengaruhi faktor lainnya – namun tampaknya ada hubungan di sini yang patut diselidiki. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang lebih cerdas mungkin lebih mampu mengendalikan optimisme yang tidak realistis, dan lebih mampu menilai informasi dengan jujur. Penelitian ini telah dipublikasikan di Buletin Psikologi Kepribadian dan Sosial.
(Marieska Harya Virdhani)